News
Rabu, 2 Maret 2022 - 12:41 WIB

Jokowi Tak Ingin Tergesa-Gesa Ubah Status Pandemi ke Endemi, Kenapa?

Newswire  /  Aprianus Doni Tolok  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi (presidenri.go.id).

Solopos.com, JAKARTA — Kantor Staf Presiden mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi tidak dilakukan tergesa-gesa dan harus memperhatikan aspek kehati-hatian.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (2/3/2022), menjelaskan seluruh keputusan akan didasarkan pada data ilmiah dan kalkulasi yang matang.

Advertisement

“Mengenai perubahan status pandemi menjadi endemi, Pak Presiden menekankan kita tidak perlu tergesa-gesa dan memperhatikan aspek kehati-hatian. Presiden tidak mau kita sampai kembali ke situasi awal pandemi,” ujar dia.

Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Ubah Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Kata Ahli

Advertisement

Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Ubah Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Kata Ahli

Abraham menjelaskan pemerintah selalu memantau dengan detail perkembangan Covid-19 di Indonesia maupun di negara lain. Selain itu, kata dia, pemerintah juga melibatkan para pakar dalam menetapkan setiap kebijakan, terutama dalam penentuan status pandemi.

“Jika memang data-data ilmiah dan analisa pakar menunjukkan kondisi terus membaik, maka relaksasi juga akan semakin dibuka,” tutur Abraham. Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus Covid-19 dan pasien rawat inap terus menurun dari hari ke hari.

Advertisement

Pada Selasa (1/3/2022), bed occupancy rate atau tingkat keterisian tempat tidur oleh pasien Covid-19 secara nasional turun menjadi 34 persen dari hari sebelumnya yakni 35 persen. Begitu pula dengan kasus konfirmasi harian yang kembali turun menjadi 24.728 kasus.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Mari Belajar dari Flu Spanyol

Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi Senin, yaitu dengan 4.570 kasus, disusul DKI Jakarta dengan penambahan 3.634 kasus. Selanjutnya, Jawa Timur melaporkan penambahan 2.761 kasus positif, Jawa Tengah 2.340 kasus dan Yogyakarta 1.600 kasus.

Advertisement

Untuk kasus sembuh, Satgas mencatat adanya penambahan 39.887 orang sehingga total kasus sembuh menjadi 4.901.302 orang yang sembuh dari Covid-19. Adapun, kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 325 orang pada hari ini sehingga totalnya telah menembus 148.660 orang.

Pada saat yang sama Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat kasus aktif turun 15.484 sehingga totalnya menjadi 539.214 kasus. Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat adanya 23.843 kasus suspek. Pada saat yang sama, jumlah spesimen harian terkait Covid-19 yang diperiksa mencapai 438.751.

Baca juga: Nggak Sulit, Begini Cara Mengelola Stres di Masa Pandemi Covid-19

Advertisement

Sementara itu, jumlah orang yang telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama mencapai 190.976.834 orang, sedangkan penerima vaksin dosis kedua mencapai 144.505.806 orang. Untuk penerima vaksin dosis ketiga atau vaksin booster jumlahnya mencapai 10.214.605 orang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif