News
Senin, 23 Maret 2020 - 10:14 WIB

Jokowi Siapkan Insentif Bagi Tenaga Kesehatan, Ini Perinciannya

Cahyadi Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah menyiapkan insentif bagi tenaga kesehatan yang bertugas menangani kasus virus Corona (Covid-19) dan santuan kematian bagi tenaga medis yang meninggal dunia.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela kunjungannya ke Wisma Atlet sebagai Rumah Sakit Darurat Corona, Senin (23/3/2020).

Advertisement

Pengemudi Mobil Ancam Batuk Tularkan Corona saat Ditilang Polisi

Jokowi menyatakan nilai insentif yang disiapkan itu meliputi dokter spesialis Rp15 juta per bulan, dokter umum dan dokter gigi Rp10 juta/bulan serta bidan dan perawat Rp7,5 juta per bulan.

Advertisement

Jokowi menyatakan nilai insentif yang disiapkan itu meliputi dokter spesialis Rp15 juta per bulan, dokter umum dan dokter gigi Rp10 juta/bulan serta bidan dan perawat Rp7,5 juta per bulan.

Tak hanya itu, insentif juga diberikan kepada tenaga kesehatan lainnya senilai Rp5 juta per bulan.

Iran Tolak Bantuan Amerika Serikat Perangi Virus Corona

Advertisement

Jalan di Sragen Ini Akan Dibangun Dengan Dana Rp160 Miliar

Presiden Jokowi juga menyatakan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya dokter, perawat, dan tenaga medis saat menangani Covid-19. Jokowi menilai mereka telah mendedikasikan dirinya berjuang sekuat tenaga dalam rangka menangani Covid-19.

Jadwal Pemadaman Listrik di Sragen, Senin (23/3/2020)

Advertisement

“Atas nama pemerintah, negara, dan rakyat, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras dan perjuangan beliau dalam rangka mendedikasikan dalam penanganan Covid-19,” ujar Presiden.

Round Up Corona Solo: Tambahan 1 Pasien Positif & 5 RS Rujukan

Obat Klorokuin

Pada kesempatan itu Jokowi berpesan terkait obat klorokuin yang pernah dia sampaikan beberapa waktu yang lalu. Obat klorokuin merupakan produksi dalam negeri dengan produsen Kimia Farma.

Advertisement

Antisipasi Corona, Kegiatan Sadranan di Boyolali Dibatasi

Klorokuin ini bukanlah obat first line, melainkan obat second line. Sebab, obat Covid-19 ini memang belum ditemukan belum ada antivirusnya. Namun, menurut pengalaman beberapa negara, klorokuin ini sudah digunakan dan banyak pasien Covid-19 yang sembuh dan membaik kondisinya.

Hindari Virus Corona, Beragam Kegiatan Ini Bisa Bikin Betah di Rumah

“Obat ini bukan obat bebas. Jadi penggunaannya harus melalui resep dokter. Pemeintah telah memiliki stok klorokuin ini tiga juta [butir]. Jadi untuk pasien Covid-19 yang ada di rumah sakit jika dianggap dokter yang merawatnya klorokuin ini cocok untuk pasien tersebut pasien pasti akan diberikan,” pesan Jokowi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif