News
Kamis, 5 April 2018 - 06:30 WIB

Jokowi: Saya Tak Percaya yang Pesimistis

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> &mdash; Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku enggan mempercayai hasil riset yang menggiring opini kepada pesimistis, terutama soal perekonomian.</p><p>Di sela sambutan Presiden dalam Industrial Summit 2018, Jokowi menyinggung beberapa hasil riset yang terkait revolusi industri keempat. Contohnya saja, dengan data yang dirilis oleh McKenzie Global Institute tentang dampak revolusi industri 4.0 yang akan 3.000 kali lebih dahsyat dari revolusi pertama di abad 19.</p><p>Selain itu, dalam rilis yang diterbitkan pada 2015 tersebut, McKenzie mengatakan kecepatannya akan 10 kali lebih cepat dan dampaknya akan 300 kali lebih luas. &ldquo;Bayangkan ini. Jadi 10 kali 300 artinya 3.000 kali lipat dampaknya. Inilah yang harus kita pahami, mengerti dan kita antisipasi,&rdquo; tutur Jokowi, Rabu (4/4/18).</p><p>Presiden menjelaskan, dari laporan-laporan yang saya terima termasuk dari Menteri Perindustrian, dia mempercayai bahwa dampak dari revolusi industri 4.0 ini akan 3000 kali lipat dibanding revolusi industri pertama sekitar 200 tahun lalu. &ldquo;Saya percaya itu,&rdquo; lanjutnya.</p><p>Dua tahun berselang, lembaga riset yang sama, juga menerbitkan analisa lanjutan. Menurutnya, dalam riset lanjutan McKenzie Global Institute itu, memproyeksikan revolusi industri 4.0 akan menghilangkan 800 juta lapangan kerja di seluruh dunia.</p><p>&ldquo;Artinya apa? Ya maksud McKenzie, 800 juta pekerja di dunia akan kehilangan pekerjaan, karena diambil alih robot dan mesin dalam 12 tahun ke depan. Nah kalau yang ini saya enggak percaya,&rdquo; tegasnya.</p><p>Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lebih mempercayai bahwa revolusi industri 4.0 akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan kerja baru daripada jumlah lapangan kerja yang hilang. Presiden optimistis revolusi industri keempat dapat memberikan peluang besar, jika pemerintah mempersiapkan, merencanakan dan mengantisipasinya.</p><p>&ldquo;Kalau yang pesimis-pesimis saya enggak percaya. Atau paling enggak rada enggak percaya,&rdquo; tambahnya.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif