News
Kamis, 16 Oktober 2014 - 02:30 WIB

JOKOWI PRESIDEN : Safari Politik, Jokowi Pecahkan Kebuntuan Lobi Politik di DPR

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo, Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto (jokowidiary.blogspot.com)

Solopos.com, JAKARTA — Upaya presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bertemu sejumlah rival politiknya yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) berdampak pada terbentuknya komunikasi ketatanegaraan yang lebih substansial.

Pakar hukum tata negara, Refly Harun, mengatakan pertemuan Jokowi yang diawali dengan salah satu penentu kebijakan KMP sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, dapat memecah kebuntuan lobi politik secara formal yang ditempuh melalui jalur parlemen.

Advertisement

Dengan pertemuan informal tersebut, paparnya, terlihat kesan bahwa Jokowi berusaha tampil sebagai presiden terpilih yang berusaha mendapat restu dari rekan politik dari kubu seberang yang saat ini menguasai 51% suara parlemen. “Dan hasilnya, komunikasi politik terjalin dengan baik,” katanya kepada Bisnis/JIBI, Rabu (15/10/2014).

Pertemuan itu, menurutnya, dilakukan menyusul lobi politik yang dilakukan secara formal sudah buntu. “Lobi politik formal melalui fraksi di parlemen sudah buntu. Maka Jokowi melakukan lobi secara informal.” Saat ini, jelasnya, komunikasi politik antara Jokowi dan KMP sudah terjalin demi kepentingan rakyat. “Tidak ada lagi ego kelompok, atau bahkan menjegal satu sama lain.”

Selanjutnya, hasil dari pertemuan tersebut dipastikan mampu membawa angin segar untuk pemerintahan Jokowi. “KMP bisa menjalankan fungsi kontrol dengan baik, dan Jokowi sebagai eksekutif juga mampu menjalankan pemerintahan dengan baik.”

Advertisement

Pengamat politik dari Pol Tracking Institute, Aria Budi, menegaskan dengan adanya inisiasi pertemuan dengan patron KMP menjelang pelantikannya, dipastikan ketegangan politik antara dua kubu dapat berkurang. “Dengan demikian, Jokowi bisa lebih berkonsentrasi menjalankan pemerintahan,” katanya kepada Bisnis/JIBI, Rabu (15/10/2014).

Saat ini, menurutnya, ketegangan sudah terjadi lantaran parlemen terbelah menjadi dua kubu antara KMP—pendukung Prabowo—dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Jokowi dalam Pilpres 2014. Dengan kekalahan Prabowo, lantas KMP menguatakan koalisi untuk menyapu bersih jabatan pimpinan parlemen.

Namun, dengan bertemunya Jokowi dengan pimpinan DPR a.l. Setya Novanto, Zulkifli Hasan, dan Fadli Zon, serta dilanjutkan dengan Aburizal Bakrie, semua ketegangan akan semakin mencair. Sesuai rencana, bahkan Jokowi juga akan menemui Prabowo Subianto.

Advertisement

Sementara itu, Ketua DPR, Setya Novanto, sekaligus Bendahara Umum Partai Golkar menegaskan pertemuan Jokowi dengan petinggi KMP hanya dalam konteks hubungan pemerintah dengan parlemen sebagai kekuatan penyeimbang. “Kalau kebijakan itu baik, kita akan berikan kontribusi yang besar kepada pemerintah.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif