News
Minggu, 14 September 2014 - 10:13 WIB

JOKOWI PRESIDEN : Penjahit Baju Jokowi: Dulu Ditolak Pak Harto, Kini Dipakai Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden terpilih Joko Widodo menyempatkan diri untuk membuat pakaian di penjahit langanannya Suparto Arjuno di kampung Cinderojo Rt001 Rw005, Gilingan, Banjarsari, Solo saat pulang kampung, Sabtu (13/9/2014). Jokowi memesan 5 potong baju outih dengan harga Rp125.000,- per potong dan 5 potong celana hitam dengan harga Rp150.000 per potong (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Makin tinggi jabatan biasanya makin mahal pula harga busana yang dikenakan. Namun kebiasaan itu tidak selalu berlaku bagi calon presiden (capres) terpilih, Joko Widodo (Jokowi).

Di sela-sela kesibukannya berkunjung ke Soloraya akhir pekan lalu, Joko Widodo menyempatkan diri mendatangi penjahit langganannya, Suparto Arjuno di Cinderejo Lor RT 001/RW 005, Gilingan, Solo, Sabtu (13/9/2014). Suparto, pemilik Arjuna Tailor mengungkapkan Sabtu pagi ia sebenarnya sudah berniat menemui Jokowi untuk bersilaturahmi.

Advertisement

Ia sangat berharap bisa bertemu Jokowi meski sesaat. Namun ketika hal itu disampaikan kepada salah satu kerabat Jokowi, ia justru diberi tahu bahwa Jokowi memang sudah berniat mengunjungi rumahnya. “Pak Karni [kerabat Jokowi] bilang, ‘Tadi Paspampres tanya rumah Pak Parto Arjuna di mana.’ Jadi gayung bersambut,” ujarnya, Sabtu.

Sabtu siang, Jokowi dengan kawalan personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pun benar-benar mengunjungi kediaman Suparto. Jokowi meminta Suparto membuatkan 10 baju atasan lengan panjang warna putih seharga masing-masing Rp125.000 dan 10 celana hitam seharga masing-masing Rp150.000.

Advertisement

Sabtu siang, Jokowi dengan kawalan personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pun benar-benar mengunjungi kediaman Suparto. Jokowi meminta Suparto membuatkan 10 baju atasan lengan panjang warna putih seharga masing-masing Rp125.000 dan 10 celana hitam seharga masing-masing Rp150.000.

Sebagai penjahit langganan Jokowi selama kurang lebih 10 tahun, Suparto pun mengaku hapal ukuran baju Jokowi. “Ketika saya ukur, lingkar pinggangnya bertambah dua sentimeter. Jadi tambah gendut sedikit,” ungkapnya.

Permintaan Jokowi untuk menjahitkan baju membuat Suparto Arjuno bangga dan terharu. Ia tak mengira, cita-citanya sebagai penjahit yang bisa menjahitkan baju presiden bisa terwujud. Ia menceritakan, ketika sudah bisa menjahit dirinya bercita-cita suatu saat bisa menjahitkan baju presiden.

Advertisement

Oleh karena itu ketika saat ini Jokowi memintanya untuk menjahitkan baju, Suparto merasa sangat bangga. Ia mengatakan sejak menjadi walikota Solo, Jokowi cukup sering menjahitkan baju kepadanya. Baju yang sering dijahit Suparto yaitu celana panjang, baju batik dan baju putih.

Ketika minta dibuatkan baju, Jokowi tidak suka memilih kain yang mahal harganya. “Ketika akan menjahitkan baju, biasanya saya minta beliau memilih beberapa jenis kain. Beliau selalu memilih kain yang standar. Tidak mau yang mahal,” katanya.

Sementara itu, salah satu agenda kedatangan Jokowi yaitu menghadiri silaturahim dengan para sukarelawan pendukungnya di Jati, Jaten, Karanganyar, disambut antusias warga setempat. Warga Karanganyar yang mengetahui Jokowi bakal berkunjung sengaja menunggu di pinggir jalan sepanjang Solo-Karanganyar. Jokowi bahkan harus berhenti di tiga lokasi berbeda untuk menyapa warga.

Advertisement

“Saya kaget sendiri. Sempat tiga kali saya turun dari mobil, di antaranya pertigaan Palur dan Jaten,” kata Jokowi di sela-sela acara di Jati, Jaten.

“Antusiasme warga menyaksikan Jokowi sangat tinggi. Undangan kami hanya 1.500-2.000 undangan. Tapi, yang datang di balai desa lebih dari 7.000 orang,” kata Ketua DPC PDIP Karanganyar, Paryono.

Pada kesempatan itu, Jokowi bercerita panjang lebar tentang proses adaptasi sebagai presiden terpilih, salah satunya terkait standar pengamanan. Jokowi pun meminta masyarakat memaklumi kalau di suatu saat nanti tak bisa menyalami rakyat seperti saat sekarang. Hal itu terkait dengan standar pengamanan seorang presiden yang berlaku di dunia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif