News
Sabtu, 3 Agustus 2013 - 03:33 WIB

JOKOWI PRESIDEN : Elektabilitas Lewati Mega, Joko Widodo Mestinya Dicalonkan PDIP

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk (Twitter.com)

Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk (Twitter.com)

Solopos.com, JAKARTA — Besarnya dukungan publik untuk pencalonan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden membuat pengamat politik Hamdi Muluk yakin mantan wakil kota Solo yang kini Gubernur DKI Jakarta itu bakal diusung oleh PDI Perjuangan dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.

Advertisement

“Agak mendekati kepastian, tapi itu kan hak PDIP. Secara logika sudah pasti itu jagoannya PDIP kan?” kata guru besar Psikologi Universitas Indonesia yang berusia 47 tahun itu, di Jakarta, Jumat (2/8/2013).

Hamdi menilai animo masyarakat terhadap Jokowi makin tinggi. Elektabilitas Jokowi terus meningkat karena gebrakan Jokowi saat memimpin Jakarta saat ini dinilai Hamdi cukup impresif. “Track record-nya bagus, jadi dia memiliki semua potensi untuk meyakinkan orang bahwa dia pantas jadi presiden,” katanya.

Faktanya, menurut Hamdi, sejauh ini Jokowi memuncaki survei capres. Dengan kondisi seperti saat ini, Jokowi bisa melenggang mudah jika dicapreskan. “Tinggal kita lihat, kan pertarungan presiden enggak enak kalau Jokowi melenggang sendiri. Kita justru berharap ada calon lain yang maju karena kita diberi banyak pilihan terbaik,” katanya.

Advertisement

Masalahnya, sambung dia, tidak ada capres lain yang moncer saat ini. Bahkan mekanisme konvensi capres PD yang diharapkan bisa melahirkan capres penakluk Jokowi juga tak diikuti tokoh yang dinilai Hamdi cukup potensial.

Meski kini begitu banyak tokoh dan pengamat politik yang menjagokan Jokowi, pada akhirnya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menentukan capres partainya. Apakah sejauh ini Megawati menunjukkan kesan akan merestui pencapresan Jokowi?

“Saya kira mau. Tapi hati orang kan sulit ditebak dan juga strategi di dalam PDIP seperti apa? Tapi faktanya, elektabilitas dan popularitas Jokowi jauh melewati Mega sekarang. Dan Mega maupun PDIP bisa menalar apa artinya ini,” tandasnya. Sejumlah DPC PDIP di Jawa Timur, sebagaimana dikutip dari Koran Tempo, kini justru meminta DPP PDIP mengajukan Jokowi sebagai capres, bukan Megawati. (JIBI/Solopos/Detik/Antara)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif