News
Kamis, 16 Agustus 2018 - 14:45 WIB

Jokowi: Korupsi Kejahatan Luar Biasa

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA – </strong>Presiden Joko Widodo&nbsp;Pidato Kenegaraan dalam rangka hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan Republik <a href="http://entertainment.solopos.com/read/20180816/482/934557/meraih-bintang-versi-arab-jadi-trending-ke-7-youtube-indonesia">Indonesia</a> pada Sidang Bersama DPR dan DPD di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis (16/8/2018), menyebut akan terus memerangi korupsi.&nbsp;</p><p>"Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang harus dilawan dengan cara-cara luar biasa," kata Presiden Joko Widodo, sebagaimaan dilansir <em>Antara</em>.</p><p>Presiden mengatakan ekosistem demokrasi, ideologi Pancasila yang kokoh, Bhinneka Tunggal Ika dan semangat gotong-royong harus ditopang dengan tata kelola pemerintahan yang baik.</p><p>Upaya membebaskan Indonesia dari jeratan korupsi yang mengkhianati kepercayaan rakyat, menggerogoti anggaran negara dan merusak sendi-sendi perekonomian bangsa harus terus dilakukan.</p><p>"Untuk itu, pemerintah telah mengeluarkan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi melalui Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 sebagai arah kebijakan nasional yang memuat fokus dan sasaran pencegahan korupsi," jelasnya.</p><p>Selain itu, pemerintah juga meneruskan inisiatif Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli). Hingga semester pertama 2018, Satgas Saber Pungli telah melaksanakan 2.911 operasi tangkap tangan.</p><p><a href="http://news.solopos.com/read/20180816/496/934533/sidang-tahunan-mpr-2018-jokowi-sebut-indonesia-hadapi-ujian-persatuan">Presiden Joko Widodo</a> memberikan pidato pada Pidato Kenegaraan dalam rangka hari Ulang Tahun ke-73 Kemerdekaan <a href="http://news.solopos.com/read/20180816/496/934530/indonesia-punya-652-bahasa-daerah">Republik Indonesia</a> pada Sidang Bersama DPR dan DPD.</p><p>Beberapa tokoh penting hadir dalam acara tersebut seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, para pejabat negara, menteri Kabinet Kerja, perwakilan negara-negara sahabat, mantan presiden Bacharuddin Jusuf Habibie dan Megawati Sukarnoputri, serta mantan wakil presiden Try Sutrisno dan Boediono.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif