News
Jumat, 30 Juli 2021 - 12:34 WIB

Jokowi: Indonesia Tak Bisa Lockdown, Nanti Menjerit

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers, Kamis (1/7/2021). (Youtube-Setpres)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Jokowi menegaskan Indonesia tidak bisa menerapkan lockdown seperti negara lain untuk menurunkan peularan Covid-19. Dia justru memilih kebijakan PPKM Darurat untuk menanggulangi pandemi.

“Eggak bisa kita tutup seperti negara lain, lockdown. Lockdown itu artinya ditutup total,” ujar Jokowi aat memberikan sambutan dalam acara pemberian Banpres Produktif Usaha Mikro 2021 di halaman Istana Merdeka, yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (30/7/2021).

Advertisement

Menurut presiden, penerapan PPKM Darurat yang dinilai sebagai semi-lockdown saat ini membuat masyarakat menjerit. Hal itulah yang membuatnya tidak mengambil kebijakan lockdown untuk mengatasi pandemi di Indonesia.

“Kemarin yang namanya PPKM darurat itu kan namanya semi-lockdown. Itu masih semi saja sudah, saya masuk ke kampung, saya masuk ke daerah, semuanya menjerit, minta untuk dibuka. Saya rasa Bapak-Ibu juga sama, mengalami yang sama,” ujar Jokowi.

Baca juga: Spesifikasi Oppo A74 5G, Ponsel Premium Desain Berkilau

Advertisement

Dia menegaskan kebijakan lockdown tidak menjamin menuntaskan permasalahan yang ada. “Kalau lockdown, kita bisa bayangkan dan itu belum juga bisa menjamin dengan lockdown itu permasalahan menjadi selesai,” imbuh

Menurut berdasarkan data penanganan bencana, kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah melandai sejak Januari 2021. Namun munculnya varian Delta membuat kasus kembali naik, khususnya di wilayah Jawa dan Bali. Hal inilah yang membuatnya menetapkan kebijakan PPKM Darurat.

Baca juga: Duh, Warga Karanganyar Makin Banyak yang Miskin

Advertisement

“Tidak ada jalan lain saat itu karena di Pulau Jawa dan di Pulau Bali kita lihat semuanya titik semua titik merah, tidak ada yang kuning, sehingga keputusan yang sangat berat kita lakukan dengan PPKM darurat karena tidak ada cara yang selain yang itu, karena melompat kasusnya. Dan alhamdulillah sekarang paling tidak bisa kita rem, meskipun turunnya pelan-pelan, tapi bisa kita rem,” ujar Jokowi.

Penerapan PPKM Darurat itu pun dinilai cukup efektif menurunkan lonjakan kasus di Jawa dan Bali. Meski belakangan terjadi kenaikan di luar Pulau Jawa.

Jokowi pun mengingatkan semua pihak untuk bersabar dan tetap tahan banting di masa sulit, karena akhir pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif