SOLOPOS.COM - Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando datang ke lokasi demonstrasi mahasiswa BEM SI di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin 11 April 2022. - (Bisnis/Indra) Gunawan
Solopos.com, JAKARTA — Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando membela habis Presiden Jokowi yang didemo BEM UI dan UGM terkait praktik politik dinasti menjelang Pilpres 2024.
Ade meminta mahasiswa melihat praktik dinasti sesungguhnya yang berada di Yogyakarta di mana Sultan Hamengkubuwono X menjadi gubernur selamanya.
Ade Armando menyoroti tentang kaus yang dipakai peserta demo yang bertuliskan “Republik Rasa Dinasti.”
“Ini ironis sekali karena mereka sedang berada di wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja. Anak-anak BEM ini harus tahu dong. Kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Keistimewaan Yogyakarta,” ujar Ade Armando.
Dosen UI tersebut mengkritik proses Pemilu di Yogyakarta yang tidak sama dengan banyak wilayah di Indonesia lainnya.
Di Yogya, tidak ada pemilihan Gubernur lima tahun sekali sebab satu-satunya yang berhak menjadi Gubernur adalah raja.
“Gubernurnya tidak dipilih melalui Pemilu. Gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono X yang telah menjadi Gubernur karena garis keturunan,” tambah Ade Armando.
Ia menyebut salah satu orang yang turut berkontribusi dalam pengesahan UU ini adalah capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
“Ini ditetapkan melalui Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta yang dilahirkan pada tahun 2012. Dan salah satu anggota DPR yang berperan besar dalam lahirnya UU itu adalah Wakil Ketua Panita Kerja di DPR Ganjar Pranowo,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Bukan Gibran dan Jokowi, Ade Armando: Politik Dinasti Sesungguhnya Ada di Yogyakarta”