News
Jumat, 14 Maret 2014 - 22:51 WIB

JOKOWI CAPRES : Pengamat Politik Sarankan Jokowi Didampingi Ahli Ekonomi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mantan Wali Kota Solo yang kini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. (Burhan Aris Nugroho/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan wali kota Solo yang kini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi pasti maju sebagai calon presiden (capres) PDI Perjuangan dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Pelbagai pendapat bermunculan, tak terkecuali dari para pengamat politik.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi menanggapi pencalonan Jokowi dalam Pilpres itu dengan saran agar pendamping Joko Widodo adalah orang yang harus ahli dan mengerti persoalan ekonomi serta dapat menutupi kelemahan mantan Walikota Solo tersebut.

Advertisement

“Tentu, orang yang harus mengerti ekonomi untuk mengimbangi Jokowi dan orang yang menutupi kelemahan Jokowi dan orang itu mengerti persoalan ekonomi,” ujar Ari Junaedi saat dihubungi Kantor Berita Antara di Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Menurut dia, sosok yang paling tepat untuk mendampingi Jokowi adalah M. Jusuf Kalla (JK) karena pengalamannya yang mumpuni di bidang ekonomi. “JK dianggap senior yang bisa membimbing Jokowi,” kata dia.

Selain nama Jusuf Kalla, lanjutnya, kalau ingin Indonesia ada perubahan mendasar yang lebih cepat maka Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dapat disandingkan dengan Jokowi. “Itu kan pasangan yang ngeri-ngeri sedap itu. Alasannya mempresentasikan anak-anak muda, satu lagi Jawa dan luar Jawa, kemudian keduanya adalah orang bersih dan mempunyai komitmen untuk memberantas korupsi,” ujar dia.

Advertisement

Ia mengatakan pasangan Jokowi-Abraham Samad dapat menjadi kunci utama untuk menuju Indonesia baru. “Tentu harus dilengkapi dengan kabinet ahli yaitu menteri-menterinya memang betul-betul menguasai di bidangnya masing-masing. Misalnya Menteri Pertahanan misalkan itu yang cocok TB Hasanuddin, Wakil Ketua Komisi I DPR, yang bekas sekretaris militer zaman presiden Bu Mega. Ekonom bisa Sri Adiningsih dari UGM, atau Faisal Basri, jadi lebih bagus kan Indonesia nantinya,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif