News
Jumat, 27 September 2013 - 21:15 WIB

JOKOWI CAPRES : LIPI : Jokowi Nyapres, Golput Rendah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mantan Wali Kota Solo yang kini Gubernur DKI Jakarta nonaktif karena mencalonkan diri sebagai presiden Joko Widodo mengenakan peci Gus Dur yang dihadiahkan Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. (JIBI/Solopos/Antara)

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengenakan peci milik Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang dihadiahkan langsung oleh istri mendiang Gus Dur, Shinta Nurriyah Wahid pada peringatan HUT ke-9 The Wahid Institute di Jakarta, Kamis (26/9/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, BENGKULU — Analisa menarik disampaikan peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Ikrar Nusa Bhakti. Ikrar mengatakan angka Gokput akan rendah jika gubernur DKI Jakarta Joko Widodo )(Jokowi) maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.

Advertisement

“Kalau Jokowi ‘nyapres’, dipastikan angka golput akan rendah,” katanya saat menjadi pemateri dalam dialog politik bertema Pemilu 2014 dan Konsolidasi Demokrasi Indonesia yang digelar LIPI di aula serbaguna Pemprov Bengkulu, Jumat (27/9/2013).

Ikrar mengatakan kecenderungan perilaku politik masyarakat Indonesia pada 2014 adalah memilih calon pemimpin baru yang mampu membawa perubahan.

Advertisement

Ikrar mengatakan kecenderungan perilaku politik masyarakat Indonesia pada 2014 adalah memilih calon pemimpin baru yang mampu membawa perubahan.

Tingginya golput di beberapa daerah menurutnya akibat asumsi masyarakat bahwa calon pemimpin yang akan dipilih tidak akan memberikan perubahan signifikan bagi kehidupan mereka.

“Tapi dengan munculnya figur baru seperti Jokowi menjadi harapan baru bagi masyarakat Indonesia dan golput akan menurun,” tambahnya.

Advertisement

Namun, setelah Jokowi maju sebagai calon gubernur Jakarta dan saat ini digadang-gadang akan maju pada Pilpres 2014, dari sejumlah survei menunjukkan elektabilitas Jokowi melampaui tokoh lainnya.

“Asumsi bahwa pemimpin Indonesia akan kembali dari kalangan tentara terpatahkan dengan kemunculan sosok Jokowi,” katanya.

Ikrar mengatakan, kepastian Jokowi sebagai calon presiden dari PDIP akan turut mempengaruhi angka golput pada 2014.

Advertisement

Data KPU bahwa pada 1999, partisipasi pemilih mencapai 93,33 persen, pada Pemilu 2004 turun menjadi 84,9 persen dan pada Pemilu 2009 turun lagi menjadi 70,99 persen.

Pada Pemilu 2014, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi partisipasi pemilih hanya 60 persen.

Peneliti LIPI Syamsudin Haris yang juga menjadi pemateri dalam dialog itu mengatakan, persoalan data pemilih juga menjadi masalah dalam penyimpulan angka golput.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif