News
Selasa, 22 Oktober 2013 - 20:05 WIB

JOKOWI CAPRES : Jokowi Dikritik PD Lagi, PDIP Membela

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Joko Widodo (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Jajaran elite Partai Demokrat (PD) kembali menyerang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan mengkritik kinerja mantan wali kota Solo tersebut.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum PD Nurhayati Ali Assegaf mengatakan bahwa selama masa jabatan Jokowi sebagai gubernur, terdapat 1.000 rumah yang terbakar. Namun, Nurhayati menolak anggapan bahwa kritikannya terhadap Jokowi merupakan upaya untuk menjegal apalagi menjatuhkannya.

Advertisement

“Tidak ada niat untuk menjatuhkan, saya hanya berharap Pak Jokowi dapat menepati janjinya pada masa kampanye,” ujarnya Waketum PD ini kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (22/10/2013).

Nurhayati mengaku bahwa dia siap menerima hujatan atas kritik yang disampaikannya kepada Gubernur yang dikenal sering blusukan itu. “Apa yang saya katakan, itulah yang sebenarnya. Saya tidak memfitnah. Kalau tidak bisa diterima, itu risiko. Tapi yang saya lakukan adalah untuk kepentingan masyarakat,” terangnya.

Selain itu, Ruhut Poltak Sitompul anggota Komisi III dari Fraksi PD mengaku setuju dengan kritik Nurhayati terhadap Jokowi. Ruhut menganggap Jokowi telah gagal dalam membenahi Jakarta. “Apa keberhasilan Jokowi? Jalan makin macet, banjir di mana-mana. Masyarakat yang rumahnya digusur menangis,” ucap pengacara sekaligus politisi ini kepada wartawan usai menghadiri rapat paripurna.

Advertisement

Menurutnya, banyak janji kampanye Jokowi yang belum terealisasi. Selain itu, Ruhut juga mengkritik kebijakan lelang jabatan Jokowi. Menurutnya lelang jabatan tersebut tidak menghasilkan pejabat yang bersih.”Lihat ada yang korupsi Rp500 juta dari pejabat yang dia lelang,” jelasnya.

PDIP Membela

Menanggapi kritikan Nurhayati terkait peristiwa kebakaran 1.000 rumah ketika Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta. PDIP menyatakan masalah ini terjadi karena infrastruktur peninggalan era gubernur DKI sebelumnya. “Peninggalan sebelumnya sangat padat, tidak terkondisikan dengan baik, saluran listrik tidak baik,” kata Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga.

Advertisement

Eriko memandang, meski Jokowi mewarisi kondisi lingkungan yang rawan kebakaran, namun Jokowi tak berdiam diri dan bekerja nyata. “Kalau sekarang sudah jelas solusinya yaitu, pindah ke rumah susun atau kampung deret,” ucapnya.

Eriko menegaskan bahwa Jokowi telah berupaya melakukan pembenahan untuk mengurangi kepadatan penduduk seperti relokasi penduduk ke rumah susun, normalisasi waduk-waduk, dan pembenahan pasar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif