News
Selasa, 12 November 2013 - 22:33 WIB

JOKOWI CAPRES : Ini Dia Pencaci Jokowi Gubernur Topeng Monyet

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden KSPI Said Iqbal (JIBI/Solopos/Antara/Ujang Zaelani)

Solopos.com, JAKARTA — Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang sedang berjuang merevisi upah minimum provinsi (UMP) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menghalalkan segala cara demi meraih ambisi itu. Caci maki pun dilontarkan Presiden KSPI Said Iqbal di hadapan publik dengan sasaran Joko Widodo alias Jokowi, mantan wali kota Solo yang kini dipercaya menjadi Gubernur DKI Jakarta dan juga dijagokan sebagian warga negara sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2014.

Seperti dikutip Solopos.com dari Merdeka.com sebelumnya, para buruh yang bernaung di bawah KSPI menuntut Jokowi selaku Gubernur DKI Jakarta merevisi upah minimum provinsi (UMP) tahun depan yang ditetapkan Rp 2,441 juta/bulan. Demi memaksakan kehendak mereka, Said selaku Presiden KSPI sempat mengancam menggugat Jokowi secara hukum.

Advertisement

Di hadapan pers, Said bahkan membandingkan angka rupiah yang dialokasikan untuk penertiban topeng monyet yang menurut dia jauh lebih tinggi dibandingkan yang dialokasikan untuk kepentingan buruh. “Jokowi telah menyebar badai kepada buruh. Serius mengurusi topeng monyet tetapi tidak kepada buruh,” tuding Said.

Caci maki Presiden KSPI itu mengabaikan hasil kerja positif satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta yang sejatinya sama sekali tak terkait dengan urusan upah buruh. Sebagaimana diterangkan Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (12/11/2013), penertiban topeng monyet itu terkait dengan upaya menjaga ketertiban dan keesehatan warga Jakarta.

Diingatkannya, monyet sering membawa penyakit. Bahkan, menurut dia, penyebaran penyakit oleh monyet lebih terasa ketimbang binatang lain. Itulah pasalnya, Jokowi sebagaimana dikutip Liputan6.com, bertekad mendukung langkah jajarannya melanjutkan penertiban dan razia tukang topeng monyet tersebut.

Advertisement

Lalu, siapa sejatinya Said Iqbal yang mencaci maki demi kepentingan buruh namun dengan mengabaikan kepentingan ketertiban kota dan kesehatan masyarakat itu? Penelusuran Solopos.com di pelbagai sumber pada jejaring komputer dunia, Internet, menyebutkan Said Iqbal adalah alumnus Politeknik Universitas Indonesia. Ia lulus S1 Teknik Mesin di Universitas Jayabaya. Sedangkan gelar Master Ekonomi ia peroleh dari Universitas Indonesia.

Ia mengawali karier sebagai buruh pabrik  yang aktif dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Sebelum kini mengemban jabatan Presiden KSPI, ia sempat menjabat sebagai Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI). Suarapengusaha.com yang mengutip Garda Metal mencatat Said Iqbal lahir di Jakarta, 5 Juli 1968. Ia kini manager di PT. Panasonic Shikoku.

Said yang pernah mendapatkan aneka penghargaan ini bukan hanya aktif mengatasnamakan kepentingan buruh dan topeng monyet. Ia juga tercatat pernah menjadi calon anggota legislatif pada Pemilu 2009 lalu. Terkait aktivitas politik Said, analisis menarik justru ditemukan Solopos.com di Metro.kompasiana.com. Terungkap dalam analisis tersebut bahwa Said selama ini secara politis memang membidik Jokowi sebagai sasaran tembaknya. Maklum, Jokowi kini banyak menarik simpati warga, sampai-sampai dijagokan sebagai capres dalam Pilpres 2014.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif