News
Jumat, 7 Maret 2014 - 08:40 WIB

JOJON MENINGGAL DUNIA : Srimulat Kenang Jojon sebagai Pelawak Kalem

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Keluarga dan kerabat mengantarkan jenazah pelawak Jojon yang dimakamkan di TPU Blender, Kebon Pedes, Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2014). Komedian senior dengan nama asli Djuhri Masdjan itu meninggal karena penyakit asma. (JIBI/Solopos/Antara/Arif Firmansyah)

Solopos.com, SOLO—Jojon meninggal dunia, Kamis (6/3/2014) pagi. Kumis kotak ala Adolf Hitler atau Charlie Chaplin, celana selutut berpinggang tinggi yang diikat suspender, dan rambut klimis, menjadi ciri khas yang lekat dengan pelawak Jojon.

Tanpa buka suara, penampilan pelawak legendaris yang dikenal dengan dandanan culun ini sudah membuahkan tawa. Saat lelaki bernama asli Djuhri Masdjan ini berseloroh, tawa penonton makin meledak.

Advertisement

Begitulah kiranya publik mengingat sosok Jojon yang meninggal dunia di RS Premier, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Kamis (6/3) pagi. Meskipun kerap tampil konyol dengan kelucuan yang ia hadirkan di panggung hiburan, namun sejumlah rekan yang pernah bekerja sama dengan almarhum mengingat maskot grup lawak Jayakarta ini sebagai lelaki yang kalem.

Salah satunya grup lawak Srimulat yang sempat beberapa kali kerja sama dengan Jayakarta di era 1980-an. Kala itu pertunjukan komedi sedang mengenyam masa kejayaannya. Kehadiran pelawak ataupun grup lawak tak pernah absen menghiasi televisi. Aksi panggung mereka di berbagai gedung kesenian pun kerap ditunggu para pemburu hiburan.

Pada 1980-an, Srimulat yang sempat beberapa kali mengundang Jayakarta tampil mengisi pementasan di Senayan. Cahyono dan Jojon adalah dua personel Jayakarta yang paling sering menjadi bintang tamunya waktu itu.

Advertisement

“Kalau Mas Cahyono dulu sering ikut nimbrung dan nungguin pementasan Pak Teguh [pendiri sekaligus sutradara Srimulat]. Kalau Mas Jojon beda, lebih pendiam. Dia cenderung mengamati kesibukan kami saja,” kata Djudjuk Djuwariyah, personel Srimulat, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (6/3).

Kepribadian Jojon

Djujuk mengatakan kepribadian Jojon yang kalem tersebut sempat membuat almarhum kerepotan saat harus tampil memerankan sosok lelaki perayu wanita.

Advertisement

“Waktu itu ceritanya Mas Jojon dijodohkan sama saya. Ada adegan dia harus merayu saya di depan suami saya [Teguh Srimulat]. Dia sungkan sekali waktu itu padahal suami saya sudah ngojok-ngojoki. Akhirnya adegannya dibalik, saya yang merayu Mas Jojon,” kenang Djujuk sambil terkekeh.

Menurut Djujuk, dirinya cukup terkejut mendengar kabar kepergian pelawak tiga zaman yang jelang kepulangannya masih aktif di dunia hiburan ini. “Pagi tadi sempat kaget waktu dikabari teman-teman Paski [Persatuan Seniman Komedi Indonesia] lewat broadcast Blackberry Messenger,” ujarnya.

Tak hanya mengagetkan banyak pihak yang sempat mengenalnya, kepergian Jojon lantaran sakit jantung dan asma, juga menjadi kehilangan besar bagi pelawak muda. Salah satunya bagi komedian yang bergabung di Paroden Basah dan Owah Gerr Band, Mamank Tse.

“Jojon adalah sosok yang menginspirasi dengan guyonan bloonnya. Di situlah letak kecerdasannya. Karakternya kuat sekali. Sampai sekarang kalau ada orang memakai kumis tipis di tengah orang pasti langsung ingat Jojon,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif