News
Selasa, 31 Januari 2017 - 21:00 WIB

JK Sebut Video Chat Mengaku "HR & Firza" Mirip Novel

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Wapres JK berkomentar tentang video chat yang mengaku “HR & Firza”.

Solopos.com, JAKARTA — Habib Rizieq Shihab, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), menjadi topik pembicaraan sejak aksi damai dilakukan pada November 2016 lalu yang menuntut proses hukum kasus dugaan penistaan agama. Belakangan, namanya terus menghiasi pemberitaan media massa karena berbagai laporan ke kepolisian.

Advertisement

Paling anyar, Rizieq ditetapkan menjadi tersangka kasus penodaan Pancasila dan pencemaran nama baik Mantan Presiden Soekarno oleh Polda Jabar, Senin (30/1/2017).

Selain itu, dalam beberapa hari terakhir, beredar gambar mirip screenshoot percakapan via Whatsapp yang membuat namanya dan Firza Husein disebut-sebut di media sosial, padahal belum jelas kebenarannya. Firza juga menjadi nama yang sering disebut sejak pengungkapan kasus dugaan perencanaan makar, Desember 2016 lalu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut mengomentari video percakapan WA yang menjadi viral sejak Minggu (29/1/2017) itu. “Ya kalau itu benar, pasti HR mendapat sanksi dunia akhirat, kalau itu benar,” ujar JK seusai Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pilkada Serentak 2017, Selasa (31/1/2017).

Advertisement

Namun, Wapres JK tampak meragukan isi percakapan tersebut. “Tapi, ada satu pertanyaan yang saya perlukan dijawab. Kalau situasi seperti itu ‘fly’ atau apapun seperti itu, lihat foto, apa masih bisa bikin WA dengan rapi? Dengan puitis, atau apa lah seperti itu, kalau Anda sedang ‘fly’. Teratur benar dia punya WA-nya itu, kayak novel saja,” ujarnya.

JK juga tidak tahu apakah percakapan yang viral itu hoax (informasi bohong) atau sebaliknya. “Saya tidak tahu, tidak tahu. Cuma pertanyaanya itu, kok WA-nya kayak novel saja,” jelasnya. Baca juga: Firza Husein Ditangkap Polisi, Kasusnya …

Menurutnya, jika percakapan itu tidak terbukti, maka penyebaran percakapan tersebut merupakan tindakan yang salah. “Apapun itu salah,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif