News
Senin, 26 September 2011 - 17:11 WIB

JK jadi pembicara utama konferensi parlemen Asia di Solo

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jusuf Kalla (JIBI/SOLOPOS/Ant)

Jakarta (Solopos.com) – Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla akan menjadi pembicara utama pada Konferensi Parlemen Asia pada 28-29 September di Solo. “Mantan Wapres M Jusuf Kalla akan mengupas soal prinsip-prinsip persahabatan dan kerjasama di Asia,” kata Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Hidayat Nurwahid, Senin (26/9/2011).

Jusuf Kalla (JIBI/SOLOPOS/Ant)

Advertisement
Menurut Hidayat, dipilihnya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai pembicara utama karena kapasitas dan pengalamannya dalam menjalankan prinsip-prinsip persahabatan. Pengalaman JK, tambah Hidayat telah diakui dunia dan bisa menjadi pelajaran berharga bagi bangsa-bangsa Asia.

Lebih lanjut Hidayat Nur Wahid menjelaskan hingga saat ini meskipun terjadi insiden bom di Solo, namun belum ada peserta yang menyatakan membatalkan diri untuk hadir. Hingga kini tercatat 17 parlemen dari 41 negara anggota APA yang menyatakan hadir. Selain itu, tambah HIdayat Nur Wahid, ada satu peninjau yang telah menyatakan untuk hadir di Solo dan dua tamu undangan DPR RI yakni parlemen Hongkong dan Brunei Darussalam. “Hongkong kami nilai sebagai negara penerima pekerja migran yang berhasil, Filipina kami nilai sebagai negara pengirim yang kami nilai berhasil dan Brunei juga,” kata Hidayat Nur Wahid.

Konferensi internasional ini merupakan agenda pertama dari konferensi APA yang digelar di Indonesia. Menurut Hidayat tujuan konferensi untuk bertukar pengalaman, dan juga mencari solusi bersama untuk berbagai isu-isu regional Asia, termasuk perlindungan hak-hak pekerja migran. “Kami memang sengaja menghadirkan negara-negara yang sukses sebagai negara pengirim pekerja migran dan negara yang sukses sebagai penerima pekerja migran supaya kita bisa belajar bagaimana menjadi negera pengirim yang baik dan suskes,”kata Hidayat.

Advertisement

Sementara mengenai pemilihan tempat di Solo, Jawa Tengah, Hidayat menegaskan untuk memperkenalkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia memiliki banyak tempat yang layak dan memadai untuk penyelenggaraan kegiatan internasional. “Kami tidak ingin dunia internasional hanya mengenal Indonesia karena Bali, Jogja atau Bandung tetapi juga ada Solo dan tempat-tempat lain yang layak dan tak kalah dibandingkan dengan kota-kota lainnya,” kata Hidayat Nur Wahid.

Hidayat menegaskan peristiwa ledakan bom di gereja GBIS Kepunton Solo pekan lalu, tidak memiliki imbas yang serius terhadap pelaksanaan konferensi internasional itu. Menurut Hidayat, para anggota APA tidak terpengaruh sama sekali dengan kejadian tersebut dan hal ini mempunyai pengaruh positif bagi Indonesia.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif