News
Sabtu, 5 November 2011 - 06:12 WIB

Jika tak bawa untung, Prameks bisa saja dihapus

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok.Solopos), LAJON -- Puluhan penglajon berebut naik ke gerbong KA Prambanan Ekspress (Prameks) di Stasiun Purwosari, kemarin. Setiap hari, ratusan orang menaiki kereta ini untuk mobilitas harian Solo-Jogja. (JIBI/SOLOPOS/Adib Muttaqin Asfar)

Solo (Solopos.com)–PT Kereta Api (KA) menyampaikan kemungkinan kereta api Prambanan Ekspress (Prameks) bisa saja dihapus dari jadwal perjalanan KA seperti halnya kereta Banyubiru dan Pandanwangi jika tidak lagi menguntungkan PT KA (Persero).

Advertisement

Hal ini ditegaskan Pejabat Humas PT KA Daop VI Jogja, Eko Budiyanto, menindaklanjuti banyaknya keluhan pelanggan Prameks yang disebabkan karena pelayanan kereta api Prameks tidak memuaskan.

Seperti diketahui, keluhan para pelanggan bersumber dari kondisi kereta Prameks yang sudah tidak fit lagi. Saat ini, PT KA Daop VI Jogja memiliki 5 set kereta Prameks yang terdiri dari 2 set kereta kereta rel diesel (KRD) yang berwarna ungu dan 3 set kereta rel diesel elektrik (KRDE) yang berwarna kuning. Kereta tersebut dinilai sudah udzur karena dibuat sekitar tahun 1984 dan 1986.

“Semuanya dalam kondisi bermasalah. Sehingga kereta sering mengalami gangguan, kemacetan dan keterlambatan. Di satu sisi, pelanggan kerap melontarkan protes, kurang puas dan kadang berbuat anarkis. Kalau memang sudah tidak lagi menguntungkan PT KA, Prameks itu bisa saja kami hentikan,” kata Eko, kepada Espos, Jumat (4/11/2011).

Advertisement

Kendati kereta komuter itu menjadi angkutan massal yang menghubungkan Solo dan Jogja dan memiliki potensi penumpang yang cukup tinggi, penghapusan kereta Prameks itu bisa saja terjadi jika operasional Prameks terus merugi.

Dewan Penasehat Komunitas Penglaju Jogja Solo (KPJ), Eko Setyanto, menyampaikan moda transportasi itu dimonopoli oleh PT KA.

“Jadi, kalau mau dihapus ya silakan saja. Tapi, kereta Prameks sebagai kereta komuter, bebas macet dan bebas polusi tentu disayangkan. Mobilitas masyarakat Jogja dan Solo sangat tinggi, kalau tidak ada Prameks malah akan menambah kemacetan.”

Advertisement

(haw)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif