News
Kamis, 24 Oktober 2019 - 18:41 WIB

Jika Prabowo Subianto Direshuffle, Arief Poyuono Gerindra Salahkan Jokowi

Adib M Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di Istana Kepresidenan, Rabu (23/10/2019). (Antara - Wahyu Putro A)

Solopos.com, JAKARTA -- Masuknya Partai Gerindra ke dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin mengundang pertanyaan seberapa efektif keputusan Jokowi itu bagi stabilitas pemerintahan 5 tahun ke depan. Hal ini juga menyangkut Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan seandainya dia di-reshuffle Presiden Jokowi suatu saat nanti.

Hal itu mengemuka dalam salah satu sesi talkshow Mata Najwa yang ditayangkan Trans7, Rabu (23/10/2019) malam. Dalam episode yang membahas masuknya Gerindra ke dalam pemerintahan Jokowi-Maruf itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono ditanya tanggapannya soal opini politikus Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago yang berharap pemerintahan jadi tenang dengan masuknya Gerindra.

Advertisement

"Jadi karena Gerindra masuk apakah artinya tenang ini sebelumnya bikin ribut?" tanya host Najwa Shihab.

Arief pun membantah Gerindra pernah membuat keributan dengan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. "Coba catatannya mana? Ada Ga?" tanya Arief Poyuono balik. Debat kusir pun terjadi.

Advertisement

Arief pun membantah Gerindra pernah membuat keributan dengan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. "Coba catatannya mana? Ada Ga?" tanya Arief Poyuono balik. Debat kusir pun terjadi.

"Mukul-mukul meja bagian dari ribut ga?" sergah politikus PDIP Adian Napitupulu. "Bukan prabowonya," sanggah Arief. "Yang mukul [meja] Prabowonya," kata Adian lagi.

Arief kemudian menjelaskan bahwa Partai Gerindra dan Prabowo Subianto tidak pernah membuat keribuatan selama pemerintahan Jokowi-JK. Misalnya, kata dia, anggota DPR dari Fraksi Gerindra sering mendukung program pemerintah melalui penyusunan anggaran. Arief pun menyebutkan pentingnya Gerindra masuk ke kabinet.

Advertisement

Karena itu, kata Arief Poyuono, Gerindra berkomitmen menjaga stabilitas politik di pemerintahan Jokowi-Maruf. Komitmen ini pun dipertanyakan oleh Adian, terlebih soal keberadaan Prabowo di kabinet yang bisa saja di-reshuffle.

Lucu & Menohok! Adian Napitupulu Komentari Prabowo Subianto Jabat Menhan

"Kalau misalnya Prabowo tidak mampu menjalankan beban dia sebagai pembantu presiden, kemudian di-reshuffle?" tanya Adian. "Mampu," kata Arief.

Advertisement

"Kalau di-reshuffle?" kejar Adian. "Mampu," jawab Arief lagi.

"Kalau kemudian [Prabowo] di-reshuffle, lu terima dong?" tanya Adian lagi.

"Enggak bakal direshuffle. Kan nilainya 99%. Harapan saya tidak akan ada reshuffle sampai 5 tahun," balas Arief.

Advertisement

Keyakinan Arief juga dipertanyakan oleh Najwa yang mengingatkan pernyataan Jokowi sebelumnya bahwa menteri yang tidak sesuai harapan akan diganti. Arief justru mengatakan bahwa jika ada menteri yang tidak sesuai harapan, maka yang salah adalah Presiden.

"Makanya, kalau enggak perform, yang salah siapa? Yang milih apa yang dipilih?" balas Arief. "Berarti Pak Jokowi dong yang [dianggap Gerindra] salah?" tanya Najwa.

"Lha ya iya." Projo Kecewa: Anggap Prabowo Rival, Wishnutama & Nadiem Tak Berkeringat

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif