News
Rabu, 17 April 2013 - 17:41 WIB

Jenazah Margaret Thatcher Diantar dengan Kereta Meriam ke Gereja St Paul

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peti jenazah mantan PM Inggris Margaret Thatcher yang diusung di atas kereta meriam yang ditarik kuda melintas di jalanan London dalam prosesi menuju upacara penghormatan terakhir di Gereja Katedral St Paul, London, Rabu (17/4/2013). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Peti jenazah mantan PM Inggris Margaret Thatcher yang diusung di atas kereta meriam yang ditarik kuda melintas di jalanan London dalam prosesi menuju upacara penghormatan terakhir di Gereja Katedral St Paul, London, Rabu (17/4/2013). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

LONDON – Peti jenazah mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher diantarkan ke upacara penghormatan terakhir di Gereja Katedral St Paul dengan menggunakan kereta meriam. Di sepanjang perjalanan prosesi rakyat berkumpul untuk ikut melepas politisi yang terkenal dengan julukan Wanita Besi atau Iron Lady itu.
Advertisement

Saat iring-iringan jenazah berjalan dari Gereja St Clement Danes menuju Katedral St Paul, menempuh perjalanan selama lebih kurang 15 menit, tembakan meriam penghormatan diperdengarkan dari benteng The Tower of London. Perjalanan jenazah diiringi korps musik militer yang membawakan lagu khidmat dari gubahan Beethoven, Mendelssohn dan Chopin, melengkapi upacara penghomratan terakhir terbesar bagi seorang mantan perdana menteri sejak upacara serupa bagi Winston Churchill tahun 1965.

Para pendukung dan simpatisan Thatcher, yang sering disebut sebagai perdana menteri paling berpengaruh di Inggris sejak Churchill, bertepuk tangan saat peti jenazah Thatcher yang terbalut bendera Inggris Raya atau Union Flag melintas, mulai dari tempat persemayaman di kapel gedung parlemen Palace of Westminster menggunakan mobil jenazah menuju tempat transit di Gereja St Clement Danes dan selanjutnya dari tempat itu ke St Paul yang menggunakan kereta meriam. Di atas petinya bertengger karangan bunga putih dengan tulisan tangan “Beloved mother – always in our hearts” [Ibu Tercinta – selalu di hati].

Thatcher, yang memerintah Inggris tahun 1979-1990, meninggal dunia 8 April lalu karena stroke. Lebih dari 700 personel militer dari ketiga angkatan ikut berjaga di sepanjang jalan, bersama ratusan polisi yang memagari sepanjang rute prosesi.

Advertisement

Seperti halnya saat dirinya berkuasa, di mana tak semua orang suka padanya, kerumunan warga yang menonton prosesi juga terbagi. Ada yang bertepuk tangan simpatik, melambaikan tangan atau menenteng plakat berisi kalimat pujian. Ada juga yang mengusung plakat cemoohan dan meneriakkan suara “huuu…”

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Margaret Thatcher
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif