News
Senin, 10 April 2017 - 20:30 WIB

Jembatan Timbang di Pantura Diaktifkan, Truk Overload akan "Diusir"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kendaraan memadati jalur jalan pantura Tegal, Jawa Tengah pada hari libur Nyepi, Selasa (28/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Geram dengan kerusakan jalan nasional, jembatan timbang di jalur Pantura akan diaktifkan untuk mencegah truk yang overload lewat.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah segera kembali mengaktifkan jembatan timbang dan alat Weight In Motion di jalan Pantura Jawa guna mendisiplinkan pengguna jalan dan mengurangi tingkat kerusakan jalan. Pasalnya, banyak truk dengan muatan berlebih.

Advertisement

Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono mengatakan kualitas jalan sangat tergantung dari kualitas prasarana, regulasi, dan perilaku pengguna jalan. Dalam hal ini, dia menyayangkan masih banyak pengguna jalan yang membawa barang muatan melebihi kapasitas maksimal yang ditentukan.

Karena itu pihaknya segera menggandeng Kementerian Perhubungan dan Polri untuk mengaktifkan kembali jembatan timbang di jalur Pantura. Rencananya, penandatanganan nota kesepahaman mengenai hal tersebut akan segera diteken pekan ini.

“Kami mau menunjukkan kalau muatan yang overload sangat berpengaruh pada kondisi jalan kita. Kalau didenda saja, mereka pasti lebih pilih didenda, makanya kita mau mengeksekusi jembatan timbang pekan ini,” ujarnya, baru-baru ini.

Advertisement

Dia mencontohkan, sejak Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi kembali dibuka pada 1 April lalu, terdapat 17% dari 600 truk kendaraan golongan V mengangkut beban yang melebihi kapasitas maksimum jalan. Laporan tersebut berdasarkan hasil pantauan alat bernama Weight In Motion–yang telah dipasang di dua sisi Jembatan Cisomang–pada 1-9 April 2017.

Maximum load yang diizinkan sesuai kendaraan kelas V adalah 45 ton. Tapi ini 17% dari 600 kendaraan overload, harusnya 45 ton tapi dia ada yang memuat sampai 85 ton,” ujarnya.

Menteri menambahkan truk yang dinyatakan kelebihan muatan lantas dikeluarkan oleh petugas jalan tol di gerbang terdekat dari Jembatan Cisomang, yaitu GT Jatiluhur dari arah Jakarta, maupun GT Cikamuning dari arah Bandung. “Kita keluarkan dari jalan tol, [tapi] jalan nasional kita yang rusak,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif