News
Kamis, 23 Mei 2024 - 19:26 WIB

Jemaah Haji Diminta Pakai Jasa Dorong Kursi Roda Resmi saat Tawaf dan Sai

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Umat Islam menghadap ka'bah seusai melaksanakan tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (19/5/2024). (Antara/Sigid Kurniawan)

Solopos.com, MAKKAH — Jemaah calon haji Indonesia diimbau untuk memakai jasa pendorong kursi roda resmi saat akan menjalani tawaf dan sai di Masjidil Haram, Makkah, guna mencegah terjadinya penipuan.

“Dalam rangka perlindungan bagi jemaah haji terutama ibadah tawaf dan sai, kami mengimbau bagi jemaah yang akan menjalankan ibadah tawaf dan sai agar menggunakan jasa sewa kursi roda resmi,” ujar Kepada Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, Kamis (23/5/2024), dilansir Antara.

Advertisement

Dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sekitar 45 ribu peserta lanjut usia (lansia) diberangkatkan ke Tanah Suci. Sebagian peserta lansia Indonesia saat ini sudah tiba di Makkah Al Mukarramah.

Setelah tiba di Makkah dan beristirahat sejenak mereka kemudian melaksanakan ibadah umrah wajib di Masjidil Haram.

Advertisement

Setelah tiba di Makkah dan beristirahat sejenak mereka kemudian melaksanakan ibadah umrah wajib di Masjidil Haram.

Untuk melayani jemaah lansia melakukan tawaf dan sai, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi pun telah menyiapkan jasa pendorong resmi pada dua terminal yaitu Terminal Syib Amir dan Terminal Jiad.

Namun di terminal kedatangan jemaah di kawasan Masjidil Haram itu masih ada juga jasa pendorong kursi roda yang tidak resmi. Antara petugas jasa dorong resmi dan tak resmi tersebut kadang saling berebut.

Advertisement

“Pendorong yang resmi mereka menggunakan rompi dan rompinya itu ada warnanya. Kalau pagi warnanya abu-abu dan hijau lumut. Sedangkan kalau malam rompinya berwarna cokelat,” kata Khalil.

Di samping itu sebagai ciri bahwa di kursi dan rompi pendorong kursi roda resmi itu terdapat nomor yang menjadi identitas mereka.

Setelah tiba di Terminal Syib Ali dan Terminal Jiad, Khalil juga mengimbau kepada jemaah calon haji Indonesia untuk tidak terburu-buru turun dari Bus Shalawat. Karena, jasa pendorong kursi roda di terminal biasanya akan berebutan.

Advertisement

“Ketika bapak-ibu menggunakan bus agar tidak buru-buru turun sebelum ada arahan atau instruksi dari kepala regu dan kepala rombongan (karom). Lalu turun secara tertib, nanti ibu akan dipanggil satu-satu oleh karom dan kepala regu,” kata Khalil.

Ia meminta agar jemaah menunggu petugas yang ada di area Masjidil Haram dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan.

Terkait sistem pembayaran jasa pendorong kursi resmi, tahun ini PPIH Arab Saudi menggunakan semacam kupon atau kartu kendali. Dengan kartu itu, jemaah lansia tidak perlu khawatir ditinggal saat melaksanakan tawaf dan sai. Karena, pembayarannya akan dilakukan setelah pengantaran selesai.

Advertisement

“Tarif resmi pra puncak haji sekitar 250 riyal. Tapi pada puncak haji bisa 500 sampai 600 riyal,” kata Khalil.

Namun, kata dia, jika jemaah menggunakan jasa pendorong tidak resmi biayanya bisa lebih besar lagi dari itu. Selain itu, jemaah juga berisiko ditinggal di tengah jalan oleh pendorong kursi roda tidak resmi itu.

“Kalau menggunakan jasa kursi roda resmi, kalau ada masalah kita juga bisa mudah menyampaikan komplain kepada penanggung jawab pada koordinator penyedia saja kursi roda di Masjidil Haram. Tapi kalau tidak resmi, kita kesulitan. Ketika tidak resmi bapak ibu tidak bisa komplain,” kata Khalil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif