News
Senin, 3 Juni 2013 - 09:33 WIB

Jelang Ramadan, Pemerintah Perbanyak Persediaan Daging

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Pemerintah akan memperbanyak persediaan daging khususnya sepekan sebelum Ramadan dan sepekan setelah Lebaran, sebagai antisipasi terjadinya kenaikan harga.

Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamukti mengatakan puncak permintaan daging ayam dan telur diperkiran terjadi sepekan sebelum Ramadan dan sepekan sesudah Lebaran.

Advertisement

“Kita sudah mengamati siklusnya, untuk daging ayam dan telur perkiraaan puncaknya terjadi sepekan sebelum Ramadan dan sepekan sesudah Lebaran,” katanya beberapa waktu lalu.

Pemerintah berusaha menjaga agar kenaikan harga bahan makanan menjelang Ramadhan dan Lebaran tidak lebih dari 3,5 % dari harga normal. Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pengusaha makanan untuk menekan agar kenaikan harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran tidak lebih dari 3,5%.

“Pengusaha sudah berkomitmen, agar sesuai dengan rencana kita [pemerintah], pengusaha sudah meningkatkan persediaan di gudang mereka hingga 200% untuk industri bahan makanan dan 300% untuk industri fashion,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan sepakat mempercepat realisasi impor daging sapi, membebaskan biaya prime cut dan memudahkan prosesnya. Selain itu, pemerintah juga telah menunjuk Bulog untuk melakukan operasi pasar daging sapi di Jakarta dan Jawa Barat.

Menteri Pertanian, Suswono mengatakan pembebasan impor daging sapi jenis prime cut, seharusnya tidak akan menganggu harga daging dipasar tradisional.

“Daging prime cut ‘kan untuk konsumen tertentu, jadi seharusnya tidak akan menganggu harga di daging di pasar tradisional,”katanya, Kamis (30/5/2013).

Advertisement

Suswono melanjutkan, pemerintah sebagai regulator memiliki peran mengontrol harga agar tidak memberatkan salah satu pihak. “Posisi  kita ‘kan di tengah, intinya kita berusaha menjaga harga daging agar tidak terlalu mahal dan juga tidak terlalu murah. Kalau terlalu mahal, kita kasihan sama konsumen. Tapi, terlalu murah juga kasihan sama peternaknya,”jelasnya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, idealnya harga daging di pasar berkisar antara Rp.70.000 sampai Rp.90.000 dan harga sapi hidup di peternak berkisar antara Rp.32.000 hingga Rp.35.000 per kilogram.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif