News
Senin, 13 Juni 2011 - 11:32 WIB

Jelang puasa, pemerintah diminta jaga ketersediaan Sembako

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

Semarang (Solopos.com)–Ekonom Universitas Diponegoro (Undip) Semarang FX Sugiyanto mengatakan Pemerintah harus menjaga ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako), untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan barang menjelang bulan puasa dan Lebaran 2011.

Advertisement

“Kelangkaan barang seperti beras, minyak goreng, dan gula dapat diantisipasi sejak awal, karena ini merupakan pekerjaan rutin mengatasi masalah lama dan selalu sama jika tidak diatasi,” ujar Sugiyanto di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (13/6/2011).

Ia mengemukakan pemerintah sudah tahu pola produksi dan distribusi, termasuk saat terjadi gagal panen. Oleh karena itu, dapat dilakukan langkah diantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan sembako.

Menurut dia, saat ini stok dan harga sembako masih aman, akan tetapi jika ke depan tidak disiapkan langkah yang dapat diterapkan ketika ditemukan permainan pasar, maka kelangkaan barang tidak dapat dihindari.

Advertisement

“Akibat kelangkaan barang tersebut adalah melambungnya harga sembako. Jika pemerintah sudah menyiapkan diri, begitu ada permainan pasar dan terjadi kelangkaan, maka pemerintah sudah siap mengamankan ketersediaan barang dengan operasi pasar,” jelas dia.

Untuk stok beras misalnya, lanjut Sugiyanto, Bulog dapat menyiapkan stok beras yang cukup.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Semarang Ngargono berpendapat bahwa tren harga beras diperkirakan akan terus naik karena puncak panen raya sudah berakhir serta tinggal dua bulan lagi puasa serta Lebaran.

Advertisement

Trennya, imbuh dia, harga beras terus naik tersebut dipengaruhi oleh stok beras di lapangan yang terbatas. Stok beras yang terbatas, sangat mendongkrak harga beras di pasaran semakin tinggi.

Kenaikan harga beras sudah terlihat. Saat ini, harga beras terus naik dari Rp 5.800 hingga Rp 5.900 menjadi Rp 6.000 lebih per kilogramnya.

(Antara/nad)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif