News
Jumat, 16 Juni 2023 - 18:34 WIB

Jelang Pemilu 2024, Warga Diminta Waspada Politik Identitas Pemecah Persatuan

Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar. (Istimewa/Dokumentasi Pribadi)

Solopos.com, JAKARTA — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar, meminta seluruh elemen masyarakat waspada terhadap politik identitas yang berpotensi memecah persatuan bangsa.

Asep sepakat dengan pesan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto yang meminta masyarakat untuk bersama menjaga persatuan bangsa, terlebih menjelang kontestasi Pemilu Serentak 2024 mendatang.

Advertisement

“Tentu pesan itu sangat penting ya, dalam konteks isu SARA untuk kita menjaga (persatuan), khususnya menjelang Pemilu 2024 nanti,” kata dia, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Asep menyebut soal isu suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA) berpotensi menjadi hal yang berbahaya apabila dijadikan alat politik oleh kelompok tertentu utamanya mereka yang sengaja ingin membenturkan kelompok satu dengan kelompok lainnya atau menganggap kelompoknya lebih baik dari yang lain.

Advertisement

Asep menyebut soal isu suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA) berpotensi menjadi hal yang berbahaya apabila dijadikan alat politik oleh kelompok tertentu utamanya mereka yang sengaja ingin membenturkan kelompok satu dengan kelompok lainnya atau menganggap kelompoknya lebih baik dari yang lain.

“Setiap orang punya background, punya latar belakang, punya organisasi itu pasti iya. Tapi ketika dia melakukan stigmatisasi terhadap kelompok lain dan menganggap bahwa dirinya paling baik atau bahkan melakukan black campaign untuk meng-gol-kan dirinya sendiri, ini sangat berbahaya,” imbuh Asep.

Selain itu, Asep mengatakan, Pemilu 2024 adalah kontestasi politik yang berbeda dengan pemilu sebelumnya. 

Advertisement

“Kemudian ada calon baru yang mungkin dianggap pas, sehingga pikirannya bukan hanya satu periode tapi dua periode, maka ini menjadi sesuatu yang riskan, karena ada kelompok tertentu ingin berjuang merebut kepemimpinan, karena (posisi) presiden strategis sekali, karena itu harus dijaga independensinya,” kata dia.

Oleh karena itu, Asep berpesan agar masyarakat menjaga persatuan dengan tidak menggunakan politik identitas sebagai alat politik guna menjatuhkan sesama anak bangsa.

“Ada tokoh masyarakat, akademisi, masyarakat sipil, harus betul-betul menjaga. Jika kita bisa jaga bersama, rawat bersama, maka Pemilu 2024 akan berhasil dengan baik,” ungkapnya.

Advertisement

Sebelumnya Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan bangsa dengan tidak bermain-main dengan isu SARA.

Hal itu disampaikan Agus saat menerima kunjungan Pengurus Forum Cendekiawan Melanesia Republik Indonesia (Forkamri) beberapa waktu lalu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif