SOLOPOS.COM - Asuransi Kesehatan (Askes) menggelar forum dengar pendapat dengan pengelola media massa di Jawa Tengah dan DIY, di Hotel Novotel, Semarang, Kamis (11/4/2013). (Suwarmin/JIBI/SOLOPOS)
Kepala Divisi Regional VI Askes, Andayani Budi Lestari menjelaskan seputar BPJS di Hotel Novotel, Semarang, Kamis (11/4/2013). (Suwarmin/JIBI/SOLOPOS)
SEMARANG-Asuransi Kesehatan (Askes) mengadakan forum dengar pendapat dengan pengelola media massa di Jawa Tengah dan DIY, Kamis (11/4) bertempat di Hotel Novotel, Semarang.
Kepala Divisi Regional VI Askes, Andayani Budi Lestari mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan usulan dari pengelola media, terkait migrasi Askes menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mulai 1 Januari 2014.
“Kami sengaja menghadirkan para pengelola media, karena media berperan penting dalam sosialisasi peralihan Askes ke BPJS. Kami butuh banyak usulan dan masukan,” kata Andayani.
Hadir dalam kegiatan ini, sejumlah media cetak, radio dan televisi di Jateng dan DIY. Pemimpin Redaksi Harian Umum SOLOPOS, Adhitya Noviardi, yang ikut hadir dalam FGD kali ini mengusulkan agar Askes menginisiasi kampanye BPJS secara masif.
“Tingkat awareness masyarakat terhadap Askes dan rencana peralihan Askes ke BPJS masih sangat kurang,” kata Adhitya.
Adhitya yang juga Pemimpin Redaksi Harian Jogja, menambahkan pola testimoni tentang layanan Askes dan manfaat apa yang akan diperoleh setelah berubah menjadi BPJS, sangat menarik dilakukan.
Andayani menjelaskan, pihaknya terus melakukan sosialisasi perubahan status ini ke berbagai stakeholder di masyarakat.
“Ini amanat UUD 45 bahwa negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat, dan setiap orang berhak atas jaminan kesehatan,” kata dia.
“Mulai 1 April 2014, BPJS harus mengelola 121,6 juta peserta tanpa excuse,” lanjut Andayani.
