News
Jumat, 15 Desember 2023 - 16:58 WIB

Jelang Libur Nataru, Truk Pengangkut Tanah Uruk Tol di DIY Dilarang Beroperasi

Jumali  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi interchange Banyudono yang akan terhubung dengan Tol Solo-Jogja saat libur Nataru, Selasa (5/12/2023). (Istimewa/PT JMJ)

Solopos.com, SLEMAN — Menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru 2024, seluruh truk pengangkut tanah uruk yang selama ini beroperasi untuk pembangunan jalan tol akan berhenti beroperasi. Penghentian operasional truk pengangkut uruk itu disepakati mulai 21 Desember 2023.

“Kesepakatan kami, per 21 Desember 2023, truk pengangkut tanah uruk akan berhenti beroperasi. Tidak hanya untuk proyek Tol Solo-Jogja, Tol Jogja-YIA namun juga Tol Jogja-Bawen. Karena kebetulan proyek-proyek ini kan kontraktornya sama dari Adhi Karya,” kata Kepala Dishub Sleman Arip Pramana, Jumat (15/12/2023).

Advertisement

Selain itu, Arip mengungkapkan pengerjaan jalan untuk proyek tol Jogja-YIA yang saat ini dalam proses pengaspalan dua sisi di barat UTY serta penambahan lebar jalan di timur simpang empat Krongahan akan diselesaikan secepatnya, sebelum puncak arus wisatawan pada Nataru 2024.

“Selain itu, untuk menghindari terpecahnya pengemudi yang lewat Klangon-Tempel, nantinya pelaksana proyek tol Jogja-Bawen akan menutup pintu bukaan ke proyek. Ini dilakukan supaya pengemudi tidak salah masuk dan justru masuk ke wilayah pengerjaan jalan tol,” kata Arip.

Advertisement

“Selain itu, untuk menghindari terpecahnya pengemudi yang lewat Klangon-Tempel, nantinya pelaksana proyek tol Jogja-Bawen akan menutup pintu bukaan ke proyek. Ini dilakukan supaya pengemudi tidak salah masuk dan justru masuk ke wilayah pengerjaan jalan tol,” kata Arip.

Menurut Arip, saat ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan DPUPKP Sleman dan Bina Marga DIY untuk perbaikan sejumlah ruas jalan alternatif. Salah satunya adalah perbaikan Jalan Klangon-Tempel dan Jalan Godean.

Diharapkan, sebelum 23 Desember perbaikan dan penanganan jalan sudah tertangani dengan baik. “Khusus untuk Jalan Godean nanti akan langsung ditangani oleh Bina Marga Provinsi,” jelasnya.

Advertisement

“Kami juga menambah 345 PJU ruas jalan tersebar di Kabupaten Sleman plus untuk perubahan ini kami dapat alokasi tambahan 55 titik. Berarti sekitar 400 PJU yang kita tambah, disamping perbaikan yang rutin dilakukan. Kami standby tidak ada libur. Ada 4 tim, 3 bekerja pagi, 1 bekerja malam. Dan, satu tim stadby pada saat tanggal merah,” jelas Arip.

Sedangkan Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Sleman, Zaini Anwar, menyampaikan saat ini pihaknya telah siap menghadapi libur Nataru 2024. Hal ini menyusul telah selesainya penanganan terhadap akses penyangga jalan penyangga provinsi dan nasional. Sampai saat ini, sebanyak 52 ruas jalan sepanjang 162 kilometer telah dilakukan pemeliharaan rutin.

“Selain itu kami juga sudah menangani jalan sepanjang 13,25 kilometer untuk 13 ruas jalan menuju tempat wisata,” terangnya.

Advertisement

Meski demikian, pihaknya tetap standby dan siap untuk segera memperbaiki jalan yang rusak utamanya untuk akses menuju ke tempat wisata. Sebab, kerusakan ini bisa saja terjadi sewaktu-waktu.

Zaini memperkirakan ruas jalan yang rusak kemungkinan bisa bertambah di akhir tahun seiring dengan penggunaan, kondisi jalan dan datangnya hujan.

“Jadi ini kenapa kami sebut pengerjaannya running. Untuk Nataru, kami juga siapkan tim dan on call, begitu ada kerusakan dan harus ditangani secepatnya kami akan bergerak,” ucapnya.

Advertisement

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul 21 Desember Seluruh Truk Pengangkut Tanah Uruk Tol di DIY Setop Beroperasi

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif