News
Jumat, 16 November 2012 - 12:37 WIB

Jatim Larang Penjualan Sapi ke Daerah Lain

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

JAKARTA — Salah satu sentra sapi di Indonesia, Jawa Timur melakukan pembatasan sementara terhadap pengeluaran sapi dari provinsi itu, dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan suplai dan permintaan sapi di wilayah itu.

Advertisement

Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Maskur mengeluarkan surat No. 524.3/7306/115.02/2012 tentang Pembatasan Sementara Pengeluaran Sapi dari Jawa Timur, pada 9 November 2012 yang ditujukan kepada seluruh Kepala Dinas Peternakan se-Jawa Timur.

Dalam surat itu menyebutkan, untuk menjaga keseimbangan suply dan demand ternak sapi dan pemenuhan kebutuhan ternak untuk masyarakat Jawa Timur, maka untuk sementara dilakukan pembatasan pengeluaran ternak sapi untuk tujuan tata niaga keluar Provinsi Jawa Timur.

Surat itu menyebutkan, untuk sementara Kepala Dinas kabupaten dan kota di Jawa Timur hanya memberikan rekomendasi pengeluaran ternak sapi hasil inseminasi buatan (IB) seperti sapi limousine, simental, dan lainnya, dan sapi madura dengan perikaraan berat badan yaitu, sapi hasil IB dengan berat hidup minimal 400 kg dan sapi madura dengan berat hidup minimal  250 kg.

Advertisement

Sementara itu, sapi ras PO tidak direkomendasikan keluar Jawa Timur dan hanya untuk memenuhi kebutuhan di provinsi itu sendiri. Hal lain dalam surat itu, setiap pengeluaran ternak sapi dan hewan lainnya dari Jawa Timur harus mendapatkan rekomendasi dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan harus mendapatkan  persetujuan atau izin dari Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) Jawa Timur.

Pembatasan larangan itu  berlaku sejaka 9 November (sejak surat tersebut keluar) sampai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian.

Koordinator Asosiasi Pengusaha Feedloter Indonesia (Apfindo) Dayan Antoni mengatakan pihaknya masih memonitor dampak dari kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemprov Jawa Timur. Namun, pihaknya memperkirakan kebijakan itu akan membuat distribusi sapi ke daerah konsumen seperti Jawa Barat dan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) berkurang dan menyebabkan lonjakan harga.

Advertisement

“Namun, kelihatannya antara dua itu [pembatasan pengeluaran sapi dari Jawa Timur dan mogok jualan pedagang daging di Jakarta] ada kaitannya. Distribusi sapi ke daerah konsumen seperti Jawa Barat dan Jabodetabek akan berkurang dan harga melonjak,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (16/11/2012).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif