News
Rabu, 2 Januari 2013 - 19:49 WIB

Jateng Jadi Daerah Rawan Penyebaran AI Clade 2.3.2

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

JAKARTA — Sembilan provinsi dinyatakan sebagai daerah rawan penyebaran flu burung clade 2.3.2. Peneliti Balai Besar Penelitian Veteriner Indi Damayanti mengatakan data terakhir menyebut virus flu burung clade 2.3.2 merupakan introduksi virus dari luar Indonesia.

Advertisement

“Sembilan provinsi yang rawan penyebaran flu burung clade 2.3.2 antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Lampung, Riau, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat,” ujarnya Rabu (2/1/2013). Penyebaran flu burung clade 2.3.2 diharapkan tidak menyebar ke Provinsi Bali. Alasannya, Pulau Dewata merupakan salah satu daerah konsumen itik terbesar di Indonesia.

Indi menambahkan perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui negara asal clade baru tersebut. Meski demikian, lanjutnya, gen clade 2.3.2 diketahui memiliki kemiripan dengan clade virus flu burung yang berasal dari Vietnam. Masuknya clade 2.3.2 ke Indonesia, lanjutnya, bisa terjadi melalui burung yang bermigrasi ataupun impor unggas. Berdasarkan pengamatannya, Segara Anakan, Cilacap merupakan jalur migrasi burung asal Vietnam.

“Burung-burung yang bermigrasi tersebut diketahui berkontak dengan burung asli di daerah tersebut. Bisa saja dari situ awal penyebarannya, tetapi memang butuh penelitian lebih lanjut,” imbuhnya.

Advertisement

Hal yang perlu dicermati dari clade baru ini adalah penyebarannya yang bisa lebih cepat dibandingkan clade-clade sebelumnya. Pasalnya, clade 2.3.2 menjangkiti itik yang salah satu habitatnya adalah sungai.

Flu Burung clade 2.3.2, lanjutnya, sama dengan flu burung lainnya yang menginfeksi manusia melalui saluran pernafasan. Meski berpotensi menular melalui air, tetapi karakter virus ini cenderung rapuh.

“Memang bisa menular lewat air, tapi karakternya cenderung rapuh. Dia bisa mati jika kena detergen ataupun aliran yang deras,” bebernya.

Advertisement

Metode angon itik yang dijalankan peternakan rakyat juga berpotensi mempercepat penyebaran virus flu burung clade 2.3.2. Indi menyebut pola angon itik di peternakan rakyat dijalankan dengan pola berpindah-pindah. Hingga 27 Desember lalu tercatat 150.000 itik mati terjangkit clade 2.3.2. Seluruh kasus kematian terjadi di peternakan itik rakyat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif