News
Minggu, 29 September 2013 - 23:45 WIB

JASA EKSPEDISI : JNE Segera Terapkan Tarif Flat

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengiriman paket (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) berencana melakukan penyesuaian tarif di seluruh wilayah operasional perusahaan dengan skema pemberlakuan tarif flat untuk seluruh pengiriman paket dan barang.

Managing Director JNE Johari Zein mengatakan penerapan tarif flat tersebut tetap akan disesuaikan dengan kondisi fiskal masing-masing wilayah yang mencakup UMR maupun ongkos operasional perusahaan.

Advertisement

“Skema tarif flat ini juga diharapkan bisa lebih meningkatkan layanan kami, apalagi [tarif flat] juga akan dikondisikan dengan letak geografis wilayah operasional,” ucapnya kepada Bisnis, pekan lalu.

Adapun, penerapan skema tarif flat secara terbatas telah dilakukan perusahaan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang (JABODETABEKKAR), di mana pengiriman paket dikenai tarif Rp8.000/kg untuk jenis kiriman reguler dan Rp15.000/kg untuk kiriman YES (Yakin Esok Sampai).

Menurut Johari, pemberlakuan tarif flat diestimasi memberikan kemudahan pelanggan untuk menghitung perkiraan ongkos kirim maupun waktu pengataran barang dan paket ke tujuan.

Advertisement

Kendati demikian, besaran tarif flat yang akan di kenakan pada setiap zona wilayah operasional akan berbeda disesuaikan dengan jarak pengiriman.

Sementara itu, perusahaan logistik plat merah PT Pos Indonesia (Posindo) juga telah meyatakan bakal melakukan revisi tarif yang disesuaikan dengan jarak pengiriman.

Direktur Surat dan Parsel Posindo Ismanto mengemukakan pada tahun ini pihaknya akan segera menurunkan tarif pengiriman surat dan paket di kisaran 10%-20% untuk jasa layanan jarak dekat.

Advertisement

Langkah tersebut dilakukan untuk mendorong masyarakat menggunakan jasa pengiriman yang disediakan Pos Indonesia untuk hantaran surat dan paket.

“Dalam waktu dekat ini akan segera kami berlakukan [penurunan tarif] dengan kisaran 10% hingga 20%. Misalnya Jakarta-Bandung yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat dengan durasi di bawah enam jam, terlebih jaringan dan infrastruktur juga cukup mendukung. Ini bisa membuat kita lebih kompetitif,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif