SOLOPOS.COM - Seorang petugas berjalan di sisa-sisa kendaraan dan tangki penyimpanan gas yang terbakar di fasilitas gas Pemex di Reynosa, Meksiko, Selasa (18/9/2012) waktu setempat. (Reuters)
Seorang petugas berjalan di sisa-sisa kendaraan dan tangki penyimpanan gas yang terbakar di fasilitas gas Pemex di Reynosa, Meksiko, Selasa (18/9/2012) waktu setempat. (Reuters)
CIUDAD VICTORIA — Sebuah kebakaran besar melanda pusat pipa distribusi gas alam di dekat perbatasan Meksiko dengan Amerika Serikat (AS), Selasa (18/9/2012) waktu setempat. Setidaknya 26 pekerja pemeliharaan tewas dalam insiden tersebut.
Kebakaran juga memaksa evakuasi orang-orang yang tinggal di peternakan dan lingkungan di dekatnya. Kebakaran yang menimba perusahaan minyak milik negara, Petroleos Mexicanos (Pemex), awalnya dilaporkan menewaskan 10 orang.
Namun jumlah korban tewas akibat kebakaran di fasilitas yang berada di dekat Kota Reynosa, Texas, AS, itu kemudian bertambah menjadi 26 orang, termasuk seorang pria yang tertabrak di jalan raya saat bergegas melarikan dari fasilitas.
Dalam konferensi pers pada Selasa malam waktu setempat seperti dilansir yahoonews, api berhasil dipadamkan dalam waktu 90 menit dan pipa saluran gas alam juga telah ditutup. Pipa-pipa tersebut menyalurkan gas alam dari sumur-sumur gas di Lembah Burgos.
Menurut Dirjen Pemex, Juan Jose Suarez, empat korban tewas adalah karyawan Pemex, sisanya karyawan yang dipekerjakan kontraktor. Selain korban tewas, 46 pekerja lainnya terluka, termasuk dua orang yang dalam kondisi serius di rumah sakit.
Menurut Suarez mereka belum menemukan bukti yang menunjukkan itu kebakaran itu adalah disengaja. Jajaran eksekutif perusahaan menyebut kebakaran itu akibat kebocoran gas yang diikuti ledakan, meskipun penyebab pastinya belum diketahui.
