News
Senin, 16 Januari 2012 - 18:24 WIB

JARINGAN HOTEL ASTON: Fave Hotel Bidik Segmen Paling Gemuk

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - FAVE HOTEL -- Suasana salah satu kamar di Fave Hotel, Jalan Adisucipto, Solo. Hotel ini adalah bagian dari jaringan internasional Aston. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

FAVE HOTEL -- Suasana salah satu kamar di Fave Hotel, Jalan Adisucipto, Solo. Hotel ini adalah bagian dari jaringan internasional Aston. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO – Jaringan hotel Aston International optimistis meraup tingkat hunian di atas rata-rata okupansi kota Solo yang saat ini berada di kisaran angka 53%.
Advertisement

National Director of Sales Aston International, Fridi Harini, mengungkapkan, Aston International kali pertama masuk dan beroperasi di Kota Solo membidik segmen pasar paling potensial yang ada di Solo. Yakni pasar hotel bintang dua. Melalui branding Fave Hotel, pihaknya berharap hotel berkapasitas 190 unit kamar yang beroperasi di Jl Adisucipto itu bisa memenuhi kebutuhan kamar hotel untuk segmen paling gemuk di Solo.

“Kami masuk di hotel bintang dua karena berdasar survei yang kami lakukan selama satu tahun lalu menyebutkan kalau pasar hotel dengan budget kisaran Rp300.000 hingga Rp400.000 adalah paling potensial di Solo,” kata Fridi, kepada wartawan, di sela-sela soft launching Fave Hotel Solo, Senin (16/1/2012).

Fave Hotel memasang tarif kisaran Rp358.000/malam. “Tarif yang kami pasang sesuai dengan kemampuan pasar wilayah, tetapi fasilitas tetap sesuai standar internasional yang ditetapkan jaringan hotel kami. Di daerah lain, tarif Fave Hotel berbeda dengan Fave Hotel yang ada di Solo,” imbuh Fridi. Ia juga menyebutkan, budget hotel sekelas Fave Hotel ini sedang menjadi tren di Indonesia. Karena, selain menyajikan harga yang kompetitif, hotel kelas ini cocok dikembangkan di wilayah yang mengalami pertumbuhan pesat di sektor bisnis.

Advertisement

Sementara itu, General Manager Fave Hotel Solo, Aris Retnowati, menambahkan di hotel bintang dua ia mematok tingkat hunian 68% untuk tahun pertama. Atau, kata dia, lebih tinggi dari rata-rata city occupancy untuk hotel bintang dua yang ada di Solo. Untuk tahap awal soft launching kemarin, Fave Hotel sudah banyak menerima tamu walk-in guest. Februari, kata dia, tamu grup dipastikan sudah mulai melakukan kontrak kerja sama dengan Fave Hotel.

Retno menambahkan, Fave Hotel tetap akan memperkuat karakter lokal Solo meskipun berjaringan hotel internasional. Saat hotel tour kemarin terlihat di setiap dinding kamar dipasang foto atau gambar potensi-potensi yang ada di Solo. “Ini sesuai dengan saran Walikota Solo kepada kami.” Ia juga memastikan ke depan juga akan memutar musik gamelan sebagai musik latar hotel.

JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif