News
Senin, 6 Juni 2011 - 08:31 WIB

Jaringan copet Terminal Tirtonadi dibongkar polisi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi (wordpress)

Solo (Solopos.com)--Tiga pencopet yang sering beraksi di kawasan Terminal Tirtonadi diringkus jajaran Polresta Solo akhir pekan kemarin. Belakangan diketahui, tiga pencopet tersebut disinyalir termasuk jaringan pencopet jalur Terminal Tirtonadi-Pedaringan Solo.

Advertisement

Menurut Kanitresum, AKP Sutoyo mewakili Kasatreskrim, AKP Edy Suranta Sitepu dan Kapolresta Solo, AKBP Listyo Sigit Prabowo tiga pencopet yang diringkus, yakni Sarwoko alias Plongoh, 33, warga Pancoran RT 1/RW IX, Selokaton Gondangrejo, Karanganyar; Mulut, 36, warga Kragilan RT 5/RW XXIV, Banjarsari; Agung Sri Nugroho alias Gotang, 32, warga Giriroto RT 1/RW I, Ngemplak, Boyolali.

Kali pertama, petugas menangkap Plongoh yang menjadi eksekutor di kawasan Terminal Tirtonadi. Berbekal dari informasi Plongoh, dua tersangka lainnya juga ditangkap di Solo.  “Ketiga tersangka termasuk jaringan pencopet jalur terminal-Pedaringan. Bertindak sebagai otak pencopet, yakni Mulut. Sedangkan, Plongoh dan Gotang sebagai eksekutor,” tegasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya akhir pekan kemarin.

“Mereka semua residivis. Jadi, sudah cukup profesional. Kali terakhir, mereka mendapatkan dua Ponsel sebelum ditangkap petugas. Saat Plongoh tertangkap, dia mencoba mencopet tas milik penumpang. Saat itu kami yang memperoleh laporan langsung meringkusnya,” ulasnya.

Advertisement

Di hadapan penyidik, lanjut AKP Sutoyo ketiga tersangka mengakui telah beraksi mencopet di terminal-Pedaringan Solo. Guna mempertangungjawabkan perbuatannya, ketiga tersangka harus mendekam di sel tahanan Mapolresta Solo. Mereka dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan ancaman hukuman selama tujuh tahun.  “Barang bukti (BB) yang disita berupa dua Ponsel merk Nokia. Saat ditangkap, Plongoh baru saja beraksi di bus Gatra jurusan Solo-Sragen. Kasus itu masih kami tangani lebih lanjut. Barangkali saja ada jaringan lain yang terlibat,” katanya.

(pso)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif