News
Senin, 10 Oktober 2011 - 07:35 WIB

Januari, Grand Orchid tambah 50 kamar

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Vonny Imelda Lukminto (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Solo (Solopos.com) – Setelah sukses meluncurkan @Hom Hotel dengan 108 kamar, pihak Sritex Grup memastikan siap mengoperasikan tambahan 60 kamar di Grand Orchid Hotel pada Januari mendatang.

Vonny Imelda Lukminto (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Advertisement
Selain itu, di tahun ini, Sritex Group tengah memproses pembangunan untuk empat hotel yang diproyeksi siap beroperasi akhir 2012. Empat hotel tersebut adalah Hotel bintang tiga di Jl Slamet Riyadi di depan Diamond Resto, di Purwosari bekas Rumah Makan (RM) Sari (Holiday In Expres), di depan RM Adem Ayem, dan Jl Ronggowarsito hotel bintang 4 (Holiday In).

Managing Director PT Wisma Utama Binaloka (Sritex Group), Vonny Imelda Lukminto, mengatakan Sritex berkomitmen mendukung upaya mengembangkan Solo sebagai kota Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Hingga saat ini, tiga hotel Sritex Group, @Hom Hotel, Grand Orchid Hotel dan Diamond Hotel telah hadir meramaikan jasa perhotelan di Solo. Khusus Grand Orchid Hotel, pihaknya saat ini tengah memproses penambahan 60 kamar baru. “Grand Orchid Hotel semula hanya memiliki 59 kamar, Januari nanti kita buka dengan tambahan kamar, sehingga total Grand Orchid memiliki 119 kamar,” terang Vonny, saat jumpa pers di @Hom Hotel, akhir pekan lalu.

Dalam kesempatan lain, Vonny menegaskan keseriusan Sritex Group menggarap pasar jasa perhotelan. Vonny menyebut dalam setiap pembangunan dan pengembangan hotel, selalu ditekankan pada kualitas pelayanan yang prima. Dalam hal bintang, Grand Orchid Hotel memang masuk kategori hotel bintang 2, namun dia memastikan hotel tersebut memberikan layanan sekelas hotel bintang 3.

Advertisement

Lebih jauh pihak Sritex menegaskan kehadiran hotel-hotel Sritex Group tidak akan memangkas pasar hotel-hotel lain di Solo yang telah eksis sebelumnya. Keberadaan @Hom Hotel dan hotel Sritex Group yang lain justru akan menguatka posisi Solo sebagai kota MICE. General Manager @Hom Hotel, Teuku Munawarsyah atau akrab disapa Ipon, membeberkan data kehadiran @Hom Hotel tidak memangkas city occupancy tapi justru menambahnya. Pada September city ocucupancy tercatat 64%. Hingga posisi pekan pertama Oktober city occupancy bergerak di angka 71%.

“Kalau city occupancy bisa naik berarti tidak ada ‘kue’ yang dimakan hotel baru. Pasar MICE Solo akan terus membaik. Bahkan peristiwa bom pun tidak menjadi persoalan,” ujar Ipon.

Di sisi lain, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Subandono, menyampaikan pendapat berbeda. Menurut dia, pada kondisi peak season atau saat banyak reservasi, jumlah hotel yang berlimpah memang menguntungkan. Namun pada saat low season pihak hotel mulai gencar menawarkan tarif murah. Dia merasa mulai terjadi perang tarif antarhotel di Solo, terutama pada masa low season. Subandono menilai hal tersebut harus dipikirkan.

Advertisement

tsa

Advertisement
Kata Kunci : Hotel MICE Okupansi Solo Sritex
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif