News
Senin, 20 Agustus 2018 - 09:15 WIB

Jangan Serius-Serius! Jokowi Freestyle Naik Motor Murni Hiburan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com,</strong> <strong>JAKARTA –&nbsp;</strong>Acara pembukaan Asian Games 2018, Sabtu (18/8/2018) malam sangat spektakuler. Opening Ceremony diawali dengan video aksi freestyle Presiden <a href="http://news.solopos.com/read/20180819/496/935054/media-asing-komentari-aksi-jokowi-freestyle-naik-moge" target="_blank" rel="noopener" title="Media Asing Komentari Jokowi">Jokowi mengendarai sepeda motor.</a></p><p>Di media sosial aksi freestyle Jokowi ini menjadi perbincangan dan kontroversi. Di antaranya soal stuntman yang mengendarai sepeda motor.&nbsp;<b> </b>Direktur Kreatif acara opening ceremony <a href="http://sport.solopos.com/read/20180819/481/935062/wushu-sumbang-medali-pertama-indonesia-begini-komentar-jokowi" target="_blank" rel="noopener" title="Wushu Sumbang Medali Pertama">Asian Games 2018</a>, Wishnutama mengatakan kejutan Presiden Joko Widodo (Jokowi)&nbsp; naik motor itu murni hanya untuk hiburan semata dan tidak ada hubungannya dengan kampanye politik.</p><p>"Ini [Jokowi naik motor] murni konsep kreatif, tidak ada hubungannya dengan politik," tutur Wishnutama pada acara jumpa media seusai acara Opening Ceremony Asian Games 2018, di Media Press Center (MPC), Hall A Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu malam (18/8/2018).</p><p>Tama mengatakan konsep tersebut sudah melalui proses panjang diskusi dengan Jokowi.</p><p>"Jadi, emang pada saat itu, karena Pak Jokowi orangnya asik, santai, jadi kita membicarakan ide segala macamnya jadi tereksplorasi, pure konsep kreatif, enggak ada hubungannya sama politik," lanjutnya.</p><p>Tama menjelaskan demikian karena sebagai orang kreatif dia mengaku tidak begitu senang apabila ide konsep kejutan dirinya dan orang nomor satu Indonesia itu dikaitkan dengan kampanye pemilihan umum 2019-2024.</p><p>"Murni sebuah konsep kreatif, titik. Orang suka nambah-nambahin [menyangkut pada persoalan politik], saya pikiran cuma satu, bisa memberikan kejutan yang kreatif dan orang yang lihat senang, kalau dikaitkan dengan politik sih sudah pasti saya bete ya," tegas Tama.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif