News
Senin, 4 Maret 2013 - 22:03 WIB

JALADARA: Travel Agent Pertanyakan Harga Khusus Agen

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sepur Kluthuk Jaladara (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Sepur Kluthuk Jaladara (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Kalangan pariwisata Kota Solo mempertanyakan keterlibatan travel agent atau biro perjalanan wisata (BPW) untuk bisa berkontribusi menjual Sepur Kluthuk Jaladara.

Advertisement

Ketua Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Solo, Suharto, menyampaikan hingga saat ini kalangan travel agent belum pernah dilibatkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk membahas mengenai rencana operasional, harga termasuk manajemen pemasarannya. Padahal, dengan beroperasinya lagi Jaladara, pelaku pariwisata diharapkan bisa membuat paket wisata.
“Tapi katanya Jaladara mau dijual ritel Rp50.000 per penumpang. Dengan harga segitu, kami bisa main di mana? Ibarat kami jual tiket pesawat, tentunya kan ada harga khusus dari maskapai ke agen. Untuk Jaladara, kalau kami diminta buat paket, lantas komponen-komponen harga untuk membuat paket itu mau seperti apa?” ujar Suharto, saat ditemui Solopos.com, di salah satu rumah makan, Senin (4/3/2013).

Suharto melihat, beroperasinya kembali Jaladara ini disikapi berbeda oleh pemerintah dan pelaku pariwisata. “Pemerintah melihatnya itu dari sisi branding, dan kami tetap sisi bisnis.”

Dari proses yang dia ikuti melalui media, Suharto menilai bahwa ke depan penjualan tiket Jaladara seolah akan ditangani sendiri oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub).

Advertisement

Senada disampaikan Wakil Ketua Asita, Daryono. Pihaknya menyambut baik rencana beroperasinya kembali Jaladara.

“Tapi saya berharap Pemkot punya manajemen yang lebih tertata. Apakah akan menggandeng mitra kerja atau tidak, terutama dalam pemesanan apakah akan dipegang sendiri oleh Dishub?” kata Daryono.

Baik Suharto dan Daryono sama-sama mengkritisi harga ritel Rp50.000. Menurut Suharto, harga tersebut terlalu murah untuk ukuran kereta uap yang di-branding sebagai kereta uap, unik dan eksklusif. “Memang semakin murah orang akan semakin senang, tapi Jaladara ini jangan disamakan dengan public transport,” kata Suharto.

Advertisement

Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia Solo (BPPIS) Solo, Hidayatullah Albanjari, berharap Asita bersama Dishub bisa duduk bersama membahas sistem penjualan tiket Jaladara itu. “Kalau kami dari BPPIS siap mempromosikan kembali Jaladara di sejumlah ajang travel mart.”

Advertisement
Kata Kunci : BPW Jaladara Solo Travel Agent
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif