News
Jumat, 28 Oktober 2011 - 21:13 WIB

Jaksa internasional jalin kontak dengan putra Kadhafi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Saif Al-Islam

Den Haag (Solopos.com) – Para pejabat penuntut kejahatan perang internasional telah menjalin kontak dengan Saif al-islam Kadhafi, putra mendiang pemimpin Libya Muammar Kadhafi. Mereka meminta Saif menyerah dan memperingatkan dirinya bisa dicegat jika berupaya kabur ke negara tertentu.

Saif Al-Islam (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Advertisement
Pernyataan resmi Mahkamah Kejahatan Perang Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda, Jumat (28/10/2011) menyebutkan Saif telah merundingkan kemungkinan penyerahan dirinya. “Melalui mediator, kami sudah menjalin kontak informal dengannya,” sebut pernyataan resmi Mahkamah. Pernyataan ini mengonfirmasikan informasi yang muncul sebelum ini bahwa Saif tengah berupaya menyerahkan diri kepada ICC.

Tidak disebutkan di mana Saif kini berada, namun ICC menyatakan tengah berupaya keras menangkapnya. ICC juga ingin menangkap mantan kepala intelijen Abdullah al-Senussi. Baik Saif maupun Senussi menurut informasi dari pejabat Dewan Peralihan Nasional (NTC) yang kini berkuasa di Libya disebut bersembunyi dalam perlindungan suku pengembara Tuareg di wilayah Gurun Sahara, di perbatasan Libya dan Niger.

Jaksa penuntut ICC, Luis Moreno-Ocampo menyatakan pula sudah menerima informasi bahwa ada sekelompok tentara bayaran yang siap mengungsikan Saif ke negara yang tidak terikat perjanjian dengan ICC.

Advertisement

Sejumlah pengamat menilai menyerah kepada ICC adalah satu-satunya pilihan bagi Saif al-Islam, 39. Di sisi lain, sejumlah pejabat NTC menyebut ada kelompok tentara bayaran, di antaranya dari Afrika Selatan, yang selama ini mengawal Saif saat bersembunyi di Bani Walid, wilayah pendukung Kadhafi. Dia lantas kabur ke selatan saat ayahnya tertangkap dan akhirnya dibunuh.

Sebuah koran Afrika Selatan kemarin menyatakan saat itu ada pesawat terbang yang sudah disiapkan untuk menjemput Saif bersama para pengawalnya. Namun laporan ini tak bisa dipastikan kebenarannya.

bas/Rtr

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif