News
Minggu, 17 Maret 2024 - 13:47 WIB

Jakarta Disebut Punya Modal Awal Jadi Kota Bisnis Saingi New York

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (12/3/2024).(Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Solopos.com, JAKARTA — Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menilai Jakarta memiliki modal awal untuk menjadi kota bisnis dan pusat perekonomian yang bisa menyaingi Kota New York di Amerika Serikat, maupun kota lainnya di dunia.

“Jakarta sudah punya modal awal karena saat ini pun Jakarta menjadi kota bisnis untuk ukuran Indonesia dan secara ekonomi juga relatif besar, sehingga prospeknya ini tinggal dijaga dan dilanjutkan,” kata Yusuf saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (17/3/2024).

Advertisement

Namun demikian, Yusuf mengatakan ada sejumlah pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan Jakarta untuk menjadi kota bisnis berkelas dunia, salah satunya aksesibilitas terhadap transportasi umum.

Di New York maupun kota lainnya seperti Sydney dan Melbourne, penggunaan transportasi publik sudah relatif banyak digunakan.

Advertisement

Di New York maupun kota lainnya seperti Sydney dan Melbourne, penggunaan transportasi publik sudah relatif banyak digunakan.

Sementara di Jakarta, transportasi publik yang terintegrasi memang sudah tersedia, namun belum banyak memberi akses yang menjangkau ke daerah-daerah penyangga, seperti Depok, Bekasi dan Tangerang.

Yusuf menyebut masyarakat yang tinggal di daerah penyangga dan bekerja di Jakarta masih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena transportasi belum menjangkau hingga ke perumahan.

Advertisement

Dengan adanya tempat tinggal di pusat kota, warga Jakarta tidak perlu tinggal di daerah penyangga yang jarak dan waktu tempuh sangat jauh sehingga bisa mempengaruhi produktivitas dalam bekerja.

Terakhir, Jakarta juga perlu menambah solusi terhadap dampak perubahan iklim, yakni naiknya permukaan laut.

“Sudah ada semacam rencana membangun tanggul besar untuk menahan air laut. Saya pikir itu juga perlu ditambah solusinya yang secara teknis bisa dipertimbangkan pemerintah berikutnya,” kata Yusuf sebagaimana dilansir Antara.

Advertisement

Berdasarkan catatan BPS DKI Jakarta, perekonomian DKI Jakarta tumbuh sebesar 4,96% secara kumulatif sepanjang 2023.

Meskipun relatif melambat dibandingkan 2022, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan share atau distribusi perekonomian terbesar untuk negara sebesar 16,77%.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Bisnis Jakarta
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif