News
Kamis, 25 April 2013 - 02:30 WIB

Jakarta Butuh 310.000 Kantong Darah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi donor darah (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi donor darah (Dok/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA–Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta menargetkan pada tahun ini dapat mengumpulkan 310.000 kantong, naik sekitar 3,3% dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai 300.000 kantong.

Advertisement

“Setiap hari dibutuhkan 800-1.000 kantong darah dan jumlah orang yang datang ke PMI DKI di Jalan Kramat untuk donor mencapai 250-300 orang, sehingga diharapkan banyak perusahaan yang melakukan donor darah rutin,” kata Murdiati Umbas, Wakil Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan PMI Jakarta, pada pembukaan donor darah Senayan City, Selasa (23/4).

Sementara perusahaan lain, katanya, hanya melakukan sekali setahun dalam rangka ulang tahun saja. Dia mengharapkan agar banyak perusahaan di Jakarta untuk melakukan kegiatan donor darah rutin seperti Senayan City untuk memenuhi kebutuhan darah di DKI.

Darah, katanya, tidak bisa dibeli dan sumbernya ada di dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia terdapat 5 liter darah dan disumbangkan 250 cc untuk donor. Darah itu kebanyakan dibutuhkan antara lain untuk kecelakaan, melahirkan, dan demam berdarah.

Advertisement

“PMI menyediakan darah yang aman tidak mengandung penyakit. Darah diolah lagi,” kata Murdiati.

Namun, ada beberapa penyakit yang tidak boleh melakukan donor darah, yaitu penderita HIV AIDS, hepatitis B, C, dan sifilis. Realisasi jumlah darah yang terkumpul tahun lalu mencapai 300.000 kantong, dan 0,4% di antaranya tidak aman.

“Darah itu perlu aman, pasien donor harus sehat, koleterol juga harus normal,” jelasnya.

Advertisement

“Kita tidak menjual darah, tapi karena mendapatkan darah yang aman butuh dana, sebagian dana dari pemerintah, harus ada kontribusi sedikit saja,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif