JAKARTA–Akibat hujan yang mengguyur daerah hulu maka berdampak pada pasokan air ke Jakarta dan menyebabkan setidaknya ada 9 kelurahan terendam banjir di sepanjang bantaran kali Ciliwung.
Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Edy Junaedi Harahap mengatakan, meski Bendung Katulampa pada posisi siaga 1, namun hujan hanya turun di daerah hulu saja. Sehingga prediksi Jakarta akan dilanda banjir lebih besar tidak terbukti.
“Perkiraan seperti itu karena berpatokan semata-mata pada siaga 1 yakni mencapai angka 250 sentimeter, sementara pada 15 Januari hanya 210 sentimeter,” kata Edy, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Edy juga menjelaskan bahwa pada Senin (4/3/2013) kemarin, Bendung Katulampa berada pada posisi siaga satu hanya selama 1 jam 20 menit saja yakni pada pukul 17.40 hingga 18.50. Kemudian tinggi muka air berangsur turun. Curah hujan yang turun se malam (4/3) antara 10 milimeter hingga 50 milimeter perjam, artinya dalam kondisi hujan lebat.
Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta pada pukul 10.20 dari 9 kelurahan yang terendam banjir tercatat sebanyak 2.406 jiwa warga yang mengungsi di 17 lokasi pengungsian. Kelurahan yang terendam banjir yakni Kampung Melayu, Bidara Cina, Cawang, Cililitan, Pejaten Timur, Bukit Duri, Kebon Baru, Rawa Jati, dan Pengadegan.
Ketinggian air bervariasi antara 10-250 sentimeter. Kelurahan yang terparah terendam banjir yakni Kampung Melayu dan Cawang dengan ketinggian 250 sentimeter. Kemudian di Kelurahan Bidara Cina dan Pejaten Timur mencapai 200 sentimeter.
Ia memastikan bahwa berbagai keperluan pengungsi telah tersedia. Pihaknya telah mengkoordinasikan kepada para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), walikota, camat, dan lurah untuk bersiaga. “Posko-posko telah didirikan di tempat pengungsian, baik kesehatan dan dapur umum,” tandasnya.