News
Selasa, 15 Januari 2013 - 22:39 WIB

JAKARTA BANJIR: Cuaca Ekstrem Hingga Akhir Januari

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menonton banjir yang melanda bantaran sungai Ciliwung di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Selasa (15/1/2013). Banjir kiriman ditambah dengan hujan yang mengguyur ibukota mengakibatkan banjir di sepanjang bantaran sungai tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Antara/Fanny Octavianus)

Sejumlah warga menonton banjir yang melanda bantaran sungai Ciliwung di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Selasa (15/1/2013). Banjir kiriman ditambah dengan hujan yang mengguyur ibukota mengakibatkan banjir di sepanjang bantaran sungai tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Antara/Fanny Octavianus)

JAKARTA–Sejumlah wilayah di Ibukota, Jakarta terendam banjir sejak Selasa (15/1/2013) sore tadi. Curah hujan yang tinggi selain menggenangi sejumlah ruas jalan di Jakarta juga merendam lokasi-lokasi langganan banjir.

Advertisement

Kamalmuara, Penjaringan, yang termasuk salah satu langganan banjir mulai terendam Selasa pukul 15.00 WIB.  Kantor Kelurahan Kamalmuara, Penjaringan, Jakarta Utara, dilaporkan terendam hingga 1 meter.

Puskemas Kapukmuara, dan Masjid Ar-Rahman yang berada di wilayah kantor Kapukmuara juga ikut tergenang banjir. Dilaporkan beritajakarta.com selain karena curah hujan, banjir juga terjadi akibat kiriman dari Jakarta Barat.

Sementara itu, seperti dikutip Antara, Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional Thomas Djamaluddin memperkirakan cuaca akan kembali normal hingga akhir Januari 2013.

Advertisement

“Cuaca diperkirakan akan kembali normal, setelah sepekan terakhir terjadi cuaca yang cukup ekstrem seperti angin kencang dan hujan lebat,” katanya, Selasa.

Mengenai banjir, Thomas mengatakan, bukan hanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Akan tetapi, katanya, juga faktor daya dukung lingkungan yang menurun akibat ulah manusia, terutama sungai yang makin dangkal dan sempit, serta sumbatan oleh sampah.

Meskipun demikian, kata dia, kondisi lokal yang ekstrem tetap harus diwaspadai termasuk memantau peringatan dini dari BMKG.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif