News
Rabu, 3 Juni 2015 - 15:15 WIB

JAJANAN BERBAHAYA : BPOM Klaim Lindungi 3 Juta Anak dari Penganan Berbahaya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo BPOM (bisnis-jabar.com)

Jajanan berbahaya menjadi perhatian BPOM yang meluncurkan sejumlah program pengawasan pangan.

Solopos.com, BATAM – Berbagai program pengawasan pangan yang diluncurkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) diklaim telah melindungi sekitar tiga juta anak di seluruh Indonesia dari jajanan berbahaya yang dijajakan pedagang di sekolah.

Advertisement

“Kami berhasil lindung tiga juta anak dari keamanan pangan,” kata Direktur Surveilan dan Peyuluhan Keamanan Pangan Badan POM RI, Halim Nababan di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (3/6/2015).

Dia mengatakan beberapa program pembinaan dan pengawasan yang diselenggarakan BPOM antara lain sertifikasi pedagang kantin, pendampingan guru dan orang tua.

Ia mengatakan BPOM sudah menyertifikasi 50.000 orang pedagang kantin sekolah. Para pedagang itu diberikan ilmu mengenai jajanan yang sehat dan aman dikonsumsi anak.

Advertisement

“Pedagang harus tahu benar apa yang dijual dan siapa yang beli. Karena itu anak-anak kita,” kata dia.

Kemudian, BPOM juga sudah memberikan pengarahan kepada 170.000 guru dan 5,7 juta orang tua murid untuk memastikan anak-anak tidak mengonsumsi jajanan yang buruk bagi kesehatan.

Guru-guru, lanjut dia, juga diajak untuk melakukan pendampingan kepada pedagang jajanan anak di sekolah, demi memastikan makanan yang dijajakan tidak mengandung zat berbahaya.

Advertisement

Selain langsung ke sekolah, BPOM juga melakukan pembinaan kepada pasar-pasar.

“Karena 80 persen bahan yang digunakan pedagang makanan di sekolah itu didapat di pasar,” kata dia.

Ia menyarankan pedagang rutin mengganti air yang digunakan untuk mencuci piring dan gelas, demi kebersihan.

“Satu ember air untuk satu hari,” kata dia menyarankan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif