News
Selasa, 11 April 2023 - 15:28 WIB

Jadikan Ramadan Berkualitas, SMP Muhammadiyah PK Solo Gelar Pesantren Kilat

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMP Muhammadiyah PK Solo belajar mengkafani jenazah dipandu oleh guru di acara pesantran kilat, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Agar menjadikan para siswa berkualitas pada Ramadan, SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo menggelar kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan 1444 H di sekolah. Pesantren digelar dalam jangka waktu berbeda untuk setiap jenjang kelas.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Rubiatun Nurush Sholihati, menjelaskan pesantren kilat digelar di sekolah sebagai momentum penguatan akhlak dan ibadah para siswa agar Ramadan tahun ini menjadi berkualitas.

Advertisement

“Salah satu kegiatan Ramadan yang diikuti siswa per jenjang kelas adalah pesantren Ramadan. Pesantren digelar setiap jenjang baik kelas 7 maupun kelas 8 dan 9 selama dua hari secara bergantian waktunya,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Selasa (11/4/2023).

Rubiatun menambahkan siswa kelas 7 menggelar kegiatan pesantren pada Jumat (31/3/2023) hingga Sabtu (1/4/2023) lalu. Adapun siswa kelas 8 mengikuti pesantren pada Rabu (5/4/2023) sampai Kamis (6/4/2023), sedangkan siswa kelas 9 mengikuti kegiatan pesantren pada Jumat (14/4/2023) sampai Sabtu (15/4/2023).

Advertisement

Rubiatun menambahkan siswa kelas 7 menggelar kegiatan pesantren pada Jumat (31/3/2023) hingga Sabtu (1/4/2023) lalu. Adapun siswa kelas 8 mengikuti pesantren pada Rabu (5/4/2023) sampai Kamis (6/4/2023), sedangkan siswa kelas 9 mengikuti kegiatan pesantren pada Jumat (14/4/2023) sampai Sabtu (15/4/2023).

“Kami berharap melalui program pesantren ini dapat meningkatkan kualitas puasa, ibadah, dan beramal sehingga bisa meraih gelar orang-orang yang bertakwa,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rubiatun yang juga ketua panitia Ramadan tahun ini menyampaikan kegiatan penguatan akhlak dan ibadah para siswa sebenarnya tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadan saja, tetapi kita lakukan setiap hari.

Advertisement

Kepala SMP Muhammadiyah PK Solo, Muhdiyatmoko, mengapresiasi kegiatan pesantren kilat tersebut, pihaknya berharap apa yang didapatkan para siswa selama pesantren mampu diimpelementasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

“Bekal keagamaan penting sebagai penunjang para siswa bermasyarakat, giat belajar, dan berprestasi meraih masa depan,” ungkapnya.

Kegiatan pesantren per jenjang kelas dikemas secara kreatif oleh tim guru. Seperti kelas 7, para siswa diajak untuk bermain game seru, mencari harta karun. Game tersebut dikerjakan siswa secara kelompok. Para siswa mencari kertas disembunyikan di beberapa tempat. Terdapat poin-poin jika siswa bisa menuntaskan tantangan.

Advertisement

Selain itu, siswa diajak untuk membuat kreativitas buket makanan, kajian, tilawah Al Qur’an, salat tarawih berjamaah, dan lomba kultum.

Sementara pesantren kelas 8, para siswa diajak untuk praktik mengkafani jenazah dan salat jenazah. Kegiatan tersebut dibimbing oleh Ustaz Muhammad Adhim (Pembina Pondok Hj. Nuriyah Shobron Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Siswa juga mengikuti kegiatan berbuka puasa bersama, salat fardhu dan tarawih berjamaah dengan imam siswa Guntur Pandego Abimanyu. Untuk menambah kepercayaan diri siswa mengikuti kegiatan Spiritual Building Training bersama Ustaz Andy Kusuma Brata.

Advertisement

Adapun, siswa kelas 7A, Zharifa Laduna Faiza mengaku senang mengikuti kegiatan pesantren kelas 7. Zharifa membuat buket makanan untuk diberikan kepada orang tua karena sudah mendukung dalam belajar dan beribadah.

“Seru, yang paling seru adalah membuat buket makanan. Saya juga senang karena bisa menginap di sekolah bersama teman,” ungkapnya.

Hal serupa disampaikan siswa kelas 8, Auryn Carissa Putri Kusuma. Menurutnya yang paling menarik adalah kegiatan lomba membuat parcel. Karena ini adalah pengalaman bagi saya untuk membuat parcel sekaligus lomba membuat parcel.

“Harapan saya semoga pesantren Ramadan berikutnya dapat berjalan dengan lancar, lebih baik, dan lebih seru dari sebelumnya,” jelasnya.

Siswa kelas 8 lain, Aisya Syafira Putri Wibawa, mengaku mendapatkan manfaat dari kegiatan pesantren kelas 8. Meski terkadang merasa lelah dan mengantuk saat kajian, ia berusaha untuk mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan manfaat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif