News
Rabu, 15 Maret 2023 - 10:24 WIB

Jadi Komika Stand Up Comedy di Bali, Bule asal Rusia Dideportasi

Newswire  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar Tedy Riyandi mengumumkan deportasi dua warga negara asing di Bali saat jumpa pers di Kantor Imigrasi Denpasar, Bali, Selasa (14/3/2023). (ANTARA/Fikri Yusuf).

Solopos.com, DENPASAR–Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar mendeportasi seorang warga negara asing (WNA) asal Rusia berinisial SS, Selasa (14/3/2023), karena dia menyalahgunakan izin tinggalnya dengan bekerja sebagai komika/komedian di Bali.

“SS telah diamankan sejak 8 Maret 2023 dan SS akan dideportasi pada malam hari ini (Selasa). Kami usulkan penangkalan,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar Tedy Riyandi saat jumpa pers di kantornya, Denpasar, Bali, Selasa, dikutip dari Antara.

Advertisement

Dia melanjutkan Imigrasi Denpasar mengawasi SS melalui aktivitas dia di media sosial dan secara langsung saat dia tampil sebagai komika stand up comedy di Bali, salah satunya di Riverside Convention Center, Denpasar.

SS saat diperiksa oleh Imigrasi Denpasar sempat tidak mengakui profesinya sebagai komika di Bali, tetapi Imigrasi telah melihat langsung pertunjukan SS dan mengantongi beberapa brosur pertunjukan sebagai bukti.

Advertisement

SS saat diperiksa oleh Imigrasi Denpasar sempat tidak mengakui profesinya sebagai komika di Bali, tetapi Imigrasi telah melihat langsung pertunjukan SS dan mengantongi beberapa brosur pertunjukan sebagai bukti.

Padahal, SS masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menggunakan Izin Tinggal Kunjungan Sosial Budaya (B211) yang masa berlakunya 7 Maret 2023 sampai dengan 5 Mei 2023.

Visa B211 merupakan izin satu kali kunjungan perjalanan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada WNA, di antaranya untuk keperluan wisata, bertemu keluarga, kegiatan sosial, kegiatan seni dan budaya nonkomersial, tugas pemerintahan, aktivitas olahraga nonkomersial, studi banding, pembicaraan bisnis, pembelian barang, dan transit.

Advertisement

Oleh karena itu, Imigrasi Denpasar menjerat SS dengan Pasal 75 ayat (1) UU No. 6/2011 tentang Keimigrasian. Pasal itu mengatur Imigrasi berhak menindak WNA yang melanggar aturan hukum di Indonesia, melakukan kegiatan berbahaya, dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum.

Tedy menyebut SS telah menyiapkan tiket kepulangannya sehingga ia dapat cepat dideportasi ke Rusia.

Dalam jumpa pers yang sama, Tedy menyampaikan Imigrasi Denpasar pada Selasa juga mendeportasi seorang warga negara Australia berinisial JDA.

Advertisement

Imigrasi menahan JDA sejak Senin (13/3/2023) malam setelah WNA itu diserahkan kepada Imigrasi dari Polda Bali.

Kepolisian sempat menahan dan menginterogasi JDA karena dia menerima bungkusan paket berisi 99 butir obat yang masuk kategori narkotika golongan I.

Namun, polisi tidak menjerat JDA dengan UU Narkotika karena paket berisi 99 butir tablet dexamfetamina yang dia terima itu merupakan obat untuk gangguan pemusatan perhatian (ADHD) yang dia derita.

Advertisement

Paket tersebut dikirim oleh ayahnya JDA dari Australia dan telah dilengkapi dengan resep dokter, surat dari UNISA Health Medical, serta beberapa dokumen penyerta lainnya.

Oleh karena itu, JDA setelah diinterogasi oleh Polda Bali dibawa ke Imigrasi untuk menjalani pemeriksaan keimigrasian.

“Atas perbuatan JDA, maka yang bersangkutan dikenakan Pasal 75 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. JDA dideportasi malam ini dan akan kami usulkan penangkalan,” kata Tedy.

Kantor Imigrasi Denpasar sejak Januari  sampai 14 Maret 2023 telah mendeportasi 15 WNA yang tinggal di Bali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif