News
Selasa, 17 Oktober 2023 - 09:40 WIB

ITS PKU Muhammadiyah Gelar Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Anak Disabilitas

Brand Content  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu anggota tim ITS PKU Muhammadiyah melakukan penyuluhan kesehatan dalam rangka pengabdian masyarakat terkait Peningkatan Kesehatan Reproduksi Anak Disabilitas di Kota Solo belum lama ini.(Istimewa)

Solopos.com, SOLO – ITS PKU Muhammadiyah Surakarta melakukan penyuluhan kesehatan dalam rangka pengabdian masyarakat terkait Peningkatan Kesehatan Reproduksi Anak Disabilitas di Kota Solo.

Tim ITS PKU Muhammadiyah tersebut terdiri atas Heni Purwaningsih selaku ketua dengan anggota Yuli Widyastuti dan Nurul Istiqomah serta dibantu tujuh mahasiswa Fakultas Kesehatan.

Advertisement

Penyuluhan Kesehatan dilaksanakan pada Oktober 2023 di SLB Prayuwana dengan peserta 13 guru dan 21 siswa. Kegiatan serupa digelar di SLB YSSD Solo yang diikuti 10 guru dan 16 siswa pada 9 Oktober 2023.

Heni Purwaningsih mengatakan kegiatan tersebut dilakukan dengan latar belakang adanya peningkatan angka kejadian kekerasan seksual pada anak disabilitas yang disebabkan ketidakmampuan dan keterbatasan kecerdasan sehingga mereka rentan terhadap masalah pelecehan/kekerasan seksual.

“Data KPPPA tahun 2021 menunjukkan adanya peningkatan angka kekerasan dan pelecehan seksual pada anak disabilitas 48% dari tahun sebelumnya. Menurut penelitian sebelumnya permasalahan kesehatan reproduksi anak disabilitas meliputi kecemasan, pelecehan atau kekerasan sexual, kehamilan pada remaja perempuan dan penyakit akibat perilaku sexual bebas,” ujar Heni dalam keterangan tertulis.

Advertisement

Dia menjelaskan, terbatasnya akses dan ketersediaan sekolah luar biasa, tenaga pendidik, kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia dan media edukasi menyebabkan tidak semua anak yang berkelainan mendapatkan pendidikan.

Kesehatan reproduksi merupakan salah satu hal penting yang harus diketahui oleh anak disabilitas di SLB/SMPLB/SMALB agar mampu memahami dirinya dalam hal kesehatan reproduksi dengan benar.

“Untuk itu pemberian informasi yang benar terkait dengan kesehatan reproduksinya sangat dibutuhkan oleh anak disabilitas,” ujar Heni.

Advertisement

Dia juga menjelasakan tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengoptimalkan pengetahuan, sikap dan perilaku anak disabilitas melalui pelatihan pendidikan kesehatan reproduksi.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pembuatan media yang interaktif tentang kesehatan reproduksi dan membuat buku kesehatan resproduksi untuk anak disabilitas serta mengukur efektivitas media tersebut terhadap pengetahuan, sikap, dan prilaku anak disabilitas.

“Harapan kami ada peningkatan pengetahuan, sikap, dan prilaku anak disablitas tentang kesehatan reproduksi, media pembelajaran kesehatan reproduksi dalam bentuk paten sederhana, buku kesehatan repsroduksi yang berISBN, publikasi artikel ilmiah dan kegiatan pengabdian masyarakat dan video kegiatan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif