News
Senin, 17 Februari 2014 - 17:50 WIB

ISU RISMA MUNDUR : Risma: Jadi Presiden? Jadi Wali Kota Saja Berat

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Walikota Surabaya Tri Rismaharini (JIBI/Solopos/Detik)

Solopos.com, SURABAYA — Bersama Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sering disebut sebagai pemimpin masa depan alias calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres). Namun menanggapi berbagai hasil survei itu, Risma justru menolaknya.

Rumangsane gampang dadi presiden, dadi wali kota ae angele koyo ngene [Dikira mudah jadi presiden, jadi wali kota saja susah kayak begini],” katanya dalam bahasa Jawa khas Surabaya seusai menerima kunjungan dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat Surabaya, di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Senin (17/2/2014).

Advertisement

Dia mengatakan menjadi presiden sangat berat dan harus bertanggung jawab jika ada masyarakatnya yang terlewatkan dalam pelayanan. Jangankan menjadi presiden, lanjut Risma, menjadi wali kota saja tidak pernah terlintas di benaknya.

“Kalau ada dukungan biar saja lah, saya enggak mau, berat loh jadi presiden. Saya jadi wali kota saja masih takut. Kalau ada satu orang tidak terlayani dan mengeluh, kalau bisa malam itu juga saya selesaikan, meskipun kadang-kadang itu sulit,” ungkap Risma.

Selain itu, kata Risma, mendapat berbagai penghargaan juga menjadi beban yang harus diemban untuk dilaksanakan. Menjadi pemimpin, juga harus memikirkan setiap tuntutan warganya yang terus berkembang.

Advertisement

“Kalau terima penghargaan itu justru nyambut gawene tambah abot [pekerjaanya tambah berat]. Tuhan menguji kita itu ada dua hal, yakni betul-betul cobaan secara fisik dan emosi, satu lagi dengan penghargaan. Semakin orang memuji, kerja harus semakin keras,” ujarnya.

Meski dirasakan berat dalam mengemban tugas sebagai walikota, dukungan dari berbagai elemen masyarakat terus berdatangan. Mereka meminta agar Risma tidak mundur dan tetap memimpin Surabaya untuk kebaikan warganya.

Daniel Mohammad Rosyid, akademisi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dalam kunjunganya ke ruang kerja wali kota menyampaikan agar Risma bertahan dan kuat menjalani tugasnya.

Advertisement

“Kami tidak ingin beliau merasa sendiri. Kami mencoba beri dukungan secara moril dan masukan-masukan tepat supaya tugas beliau tetap terlaksana dengan baik. Kami elemen kota juga berdoa supaya beliau tetap sehat,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif