News
Sabtu, 1 Maret 2014 - 21:15 WIB

ISU RISMA MUNDUR : Jokowi: Ada yang "Menggoreng" Isu Risma

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Jokowi; Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri; Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini; dan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana (dari kiri ke kanan) saat tiba di ruang VIP Bandara Juanda, Sabtu (1/3/2014). (JIBI/Bisnis/Miftahul Ulum)

Solopos.com, SURABAYA — Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, menilai Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma, dan Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana, merupakan pasangan yang sangat rukun. Tapi karena tahun ini merupakan tahun politik, maka semua masalah itu “digoreng”.

“Mereka rukun banget, lho, lha wong berangkat satu mobil, di ruang tunggu [Bandara Juanda Surabaya] pun bersama, tapi ya itu tadi ada yang “menggoreng”, yang senang kalau kita enggak rukun,” katanya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (1/3/2014).

Advertisement

Dalam acara yang juga menampilkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, itu, Jokowi meminta Risma memimpin Surabaya dengan bekerja sama dengan Wisnu Sakti Buana secara erat. Bahkan, Jokowi sempat bergurau tentang kebersamaan dirinya dengan wakilnya di Pemprov DKI Jakarta, Ahok. “Saya sudah blusukan bersama Pak Ahok, padahal saya berbeda dengannya,” katanya.

Ia pun mencontohkan perbedaan dirinya dan Ahok. “Kalau Pak Ahok itu memarahi pejabat, maka esoknya pejabat itu langsung dipecat, tapi kalau saya enggak marah, tapi esoknya sama,” katanya tersenyum. Tanpa menyebut soal Wisnu, Jokowi justru memuji kinerja Risma selama memimpin Kota Pahlawan. “Di Jakarta, saya membangun sejumlah taman, tapi saya masih ingin melihat Taman Bungkul,” katanya.

Sebelumnya, DPP PDIP menilai isu mundurnya Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma, telah dipolitisasi pihak-pihak lain yang ingin memecah belah PDIP terkait tahun politik 2014.

Advertisement

Dalam surat pernyataan pers yang disampaikan pada Sabtu (1/3/2014) di VIP Room Bandara Juanda Surabaya, PDIP berharap agar etika politik yang berkeadaban benar-benar dibangun untuk mengawal seluruh tahapan pemilu 2014 agar lebih demokratis, jujur dan adil.

PDIP juga menegaskan bahwa persoalan terkait pemilihan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana dan isu mundurnya Tri Rismaharini telah selesai. Risma tetap bekerja menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Kota Surabaya, sedangkan Wisnu bekerja membantu Risma dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh wali kota.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif