News
Selasa, 6 Agustus 2019 - 21:00 WIB

Isu Pemadaman Listrik Terkait Gempa 6,9 SR, Ini Jawaban BMKG

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah beredarnya isu pemadaman listrik di sebagian besar besar wilayah Pulau Jawa pada Minggu (4/8/2019) lalu disebabkan oleh gempa Banten dengan magnitudo 6,9. Meski cukup besar, logikanya gempa tersebut tidak mampu menghancurkan struktur bangunan yang kuat apalagi pembangkit listrik.

Hal itu ditegaskan oleh Deputi Bidang Geofisika BMKG Dr. Muhammad Sadly  M.Eng. melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/8/2019). Dia menegaskan bahwa gangguan listrik tidak berkaitan dengan terjadinya gempa besar tersebut.

Advertisement

Berikut penjelasan resmi mereka terkait bantahan tersebut : 

1. Padamnya listrik yang terjadi tidak ada kaitannya dengan peristiwa gempa bumi Banten M 6,9. Jika kita memperhatikan waktu terjadinya gempa Banten pada hari Jumat 2 Agustus 2019 pukul 19. 03 WIB dan pemadaman listrik terjadi pada hari Minggu 4 Agustus 2019 pukul 11.45 WIB maka rentang waktu kedua kejadian tersebut terpaut waktu yang cukup lama. Jika padamnya listrik akibat gempa maka seharusnya listrik padam sejak Jumat malam setelah pukul 19.03 WIB.

2. Jika memperhatikan peta tingkat guncangan gempa bumi (shake map) gempa Banten maka dampak guncangan terbesar terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta dalam skala intensitas III-IV MMI artinya getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu, hingga jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Advertisement

Dampak gempa semacam ini belum mampu menimbulkan kerusakan pada struktur bangunan yang kuat. Apalagi jarak antara episenter dan lokasi PLTU Suralaya sejauh 211 kilometer sehingga percepatan getaran tanah di Suralaya nilainya sangat kecil dan tidak memungkinkan terjadinya kerusakan.

3. Menurut press rilis resmi PT. PLN Persero, padamnya listrik di wilayah Jakarta disebabkan oleh ganguan pada gas turbin 1 sampai 6 di Suralaya. Selain itu gangguan juga terjadi di pembangkit listrik tenaga gas turbin Cilegon.

Gangguan ini menyebabkan aliran listrik di Jabodetabek mengalami pemadaman. Terkait pemadaman listrik lainnya termasuk Jawa Barat karena gangguan transmisi sutet 500 kV. Berdasarkan pres rilis ini menunjukkan bahwa padamnya listrik massal di beberapa daerah tidak diakibatkan oleh peristiwa gempa bumi.

Advertisement

Demikian tanggapan ini kami sampaikan, terimakasih atas perhatiannya dan mohon maklum.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif