News
Kamis, 13 Juli 2017 - 15:15 WIB

Isu Jokowi Reshuffle Kabinet Kian Santer, Siapa Kena?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta (4/1/2016). (Setkab.go.id)

Isu reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi kian santer terdengar. Namun, belum jelas kapan itu dilakukan.

Solopos.com, BALIKPAPAN — Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara soal rumor kocok ulang alias reshuffle menteri-menterinya di Kabinet Kerja.

Advertisement

Dalam sepekan belakangan, rumor tersebut kian santer beredar. Tidak hanya rumor, bahkan sejumlah pesan berantai di aplikasi pesan sudah menyebut mengenai sejumlah nama menteri yang akan digeser lengkap dengan nama para penggantinya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga telah angkat bicara soal rumor ini. “Tanya beliau lah. Sekali lagi, reshuffle itu hak kewenangan prerogratif Presiden,” katanya seusai menghadiri Simposium Nasional dengan Tema Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial dalam UUD 1945, Rabu (12/7/2017).

Sejauh ini, Presiden Jokowi tercatat sudah merombak dua kali jajaran pembantu pemerintahannya yakni pada Rabu (12/8/2015) dan Rabu (27/7/2016). Setelah itu, Jokowi sekali melakukan pergantian untuk kejadian luar biasa, yakni ketika Arcandra Tahar diberhentikan dari jabatan Menteri ESDM dan Ignasius Jonan menggantikan tempatnya pada Jumat (14/10/2016).

Advertisement

Adapun, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Teten Masduki mengatakan bahwa sebagai pembantu presiden, menteri, dan kepala lembaga harus siap untuk digeser ataupun dicopot. “Loh semua menteri kan kapan saja harus siap. Saya kan pembantu presiden,” katanya, di Kantor Wakil Presiden, Rabu (12/7/2017).

Teten mengatakan seharusnya isu tersebut tidak menganggu kinerja menteri di kabinet yang terus bekerja mewujudkan programnya. Sekalipun ada reshuffle lanjutan, Teten mengatakan seharusnya tidak akan menggangu kinerja kementerian/lembaga.

Pasalnya, ada sistem birokrasi yang terpadu di setiap kementerian/lembaga yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahunan untuk dicapai. “Menurut saya mungkin tidak terlalu banyak perubahan karena toh kementerian dan lembaga institusi sudah bekerja dengan baik. Kehadiran para menteri lebih ke positioning dan akselerasi dari percepatan program efektivitas anggaran dan lainnya,” katanya.

Advertisement

Presiden Jokowi menyinggung hal ini saat didesak wartawan sewaktu meninjau program Sejuta Rumah di Balikpapan. “Saya katakan hari ini tidak ada. Minggu ini enggak ada reshuffle,” ujarnya, Kamis (13/7/2017).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif