News
Rabu, 27 September 2017 - 19:40 WIB

Isu 5.000 Senjata Ilegal, Panglima TNI Undang Presiden Jokowi Wayangan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan keterangan pers mengenai pembebasan 4 WNI, Rabu (11/5/2016), di Istana Merdeka, Jakarta. (Setkab.go.id)

Di tengah polemik isu 5.000 senjata ilegal yang dilontarkannya, Panglima TNI mengundang Presiden Jokowi nonton wayang.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengadakan pertemuan dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Istana Merdeka, Rabu (27/9/2017).

Advertisement

Namun, baik Gatot maupun Wiranto tidak memberikan keterangan mengenai isi pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut. Selain mereka, juga tak ada satupun pejabat istana yang mengungkapkan detail isi pertemuan itu.

Dari pantauan Bisnis/JIBI, kedua pejabat tersebut juga tidak menggunakan pintu yang biasa digunakan apabila akan melakukan pertemuan dengan Presiden. Keduanya datang dan pergi melalui pintu Kementerian Sekretariat Negara.

Juru Bicara Presiden Johan Budi juga enggan membahas secara rinci isi pertemuan tersebut. “Tadi memang benar sekitar pukul 15.15 WIB Panglima TNI menghadap Presiden. Dalam pertemuan itu, yang disampaikan adalah persiapan HUT TNI pada Oktober, termasuk permintaan kepada Presiden agar menonton pertunjukan wayang menyambut HUT TNI,” tuturnya.

Advertisement

Dalam sepekan terakhir, situasi politik dan keamanan sempat memanas terkait pernyataan Panglima TNI yang menyebutkan ada institusi lain yang membeli hingga 5.000 pucuk senjata.

Pernyataan tersebut kemudian diklarifikasi oleh Wiranto yang mengatakan bahwa Badan Intelijen Negara (BIN)-lah yang melakukan pembelian sebanyak 500 pucuk untuk pendidikan intelijen.

Johan menambahkan, mengenai hal tersebut, Presiden telah mendapat laporan ketika mendarat di Halim Perdanakusuma seusai kunjungan kerja di Bali, kemarin.

Advertisement

“Kemarin saya juga di Halim. Di situ Panglima mlaporkan apa yang ramai-ramai itu. Sudah clear dengan penjelasan Menko Polhukam. Tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif