News
Senin, 17 April 2017 - 14:38 WIB

Istana Restui Pembangunan Disneyland Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Disneypark, Disneyland California USA (Disneyland.go.com)

Istana mengungkapkan dukungan terhadap rencana pembangunan Disneyland di Boyolali.

Solopos.com, JAKARTA — Pihak Istana menyambut baik rencana pembangunan wahana hiburan Disneyland di Boyolali. Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pemerintah pusat akan membuka secara luas peluang investasi yang mempunyai multiplier effect terhadap pembangunan di daerah.

Advertisement

“Kalau memang Disneyland membawa perbaikan ekonomi daerah dan Boyolali bisa berkembang, itu akan lebih baik,” kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (17/4/2017).

Pihaknya berharap investasi yang memiliki nilai besar tersebut bisa terlaksana. Terlebih, saat ini sedang dikembangkan kawasan segitiga emas, yakni di Solo, Klaten, dan Jogja.

Pemerintah Kabupaten Boyolali mengklaim Disneyland siap membangun wahana hiburan di atas lahan seluas 100 hektare dengan nilai investasi hingga Rp6 triliun pada kuartal III/2017. Bupati Boyolali Seno Samudro mengungkapkan peletakan batu pertama pembangunan Disneyland akan dilakukan pada 1 September 2017.

Advertisement

“Nilai pembangunan sekitar Rp5 triliun-Rp6 triliun. Peletakan batu pertama pada September 2017,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (13/4/2017). Baca juga: September 2017! Disneyland Dibangun di Boyolali.

Adapun nilai investasi wahana hiburan ini seluruhnya berasal dari investor asing. Dalam pembangunan Disneyland, investor asing akan bermitra dengan pengembang lokal. Seno menuturkan feasibility study (FS) sudah dilakukan oleh pihak Disneyland.

Dia mengungkapkan dalam proyek Disneyland ini terdapat beberapa investor, salah satunya Universal Studio akan menjadi pemegang saham hingga 20%. Demi memuluskan rencana itu, Pemkab Boyolali juga siap mengajukan revisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Boyolali.

Advertisement

Kepala Bappeda Boyolali, Nur Khamdani, mengatakan Pemkab akan melakukan revisi untuk mendukung visi misi bupati mewujudkan kabupaten ramah investasi. ”Namun, tetap mengacu pada aturan, seperti tak menghilangkan lahan hijau produktif,” ujarnya. (Revisi Perda RTRW)

Salah satu hal yang akan dimasukkan dalam revisi Perda RTRW ialah memperluas jangkauan wilayah industri dan pariwisata. ”Salah satunya kami akan menggarap

Boyolali wilayah utara, seperti Juwangi, Kemusu, Wonosegoro agar dilirik investor. Namun, harus dipikirkan juga prasarana pendukung, khususnya jalan.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif